Senin, 25 Juli 2011

Dorong Otomotif Ramah Lingkungan

Indopos.co.id - JAKARTA – Menko Perekonomian Hatta Rajasa berjanji, paling lambat bulan Agustus 2011 ini akan mengeluarkan tax allowance, atau kebijakan keringanan pajak. Terutama bagi industri otomotif dengan model teknologi yang tidak merusak lingkungan.

”Keringanan pajak ini sudah kami rencanakan untuk pabrik yang berbasis inovasi teknologi dan ramah lingkungan,” ucap Hatta Rajasa saat membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011 dengan tema Sustainable Green Technology di JIExpo Kemayoran Jakarta, kemarin (22/7).

Kebijakan insentif pajak yang dikenal dengan istilah tax allowance ini, sudah lama dinanti pabrikan mobil nasional. Mereka tidak bisa bersaing, karena tidak ada proteksi dari sisi perpajakan, yang membuat harga mereka lebih mahal 40 persen. Padahal, mereka sudah mengembangkan teknologi “hijau” dan memproduksi “mobil hijau.”

Bukan mobil yang berwarna hijau, tetapi mobil dengan emisi gas buang yang sangat kecil. Karena itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terus mengembangkan teknologi pro hijau ini. Mobil ramah lingkungan, katanya, sedang menjadi tren di dunia automotif global. Indonesia diharapkan bisa mengembangkan teknologi mobil hijau ini, seperti negara-negara yang industri automotifnya maju.

”Teknologi ini memang susah diwujudkan, tapi saya yakin kita bisa. Ini merupakan peluang Indonesia di saat performa negara-negara kuat seperti AS dan beberapa engara di Eropa sedang mengalami penurunan,” ujar pria yang berzodiak Sagittarius yang asli Sumatera Selatan ini. Calon besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini berharap kelak mobil di Indonesia tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

”Kendaraan tanpa menggunakan BBM merupakan suatu inovasi yang harus terus dikembangkan. Dan, sudah seharusnya, Indonesia ke depan tidak perlu menggunakan BBM yang berasal dari fosil seperti sekarang,” cetusnya. Hatta mengapresiasi langkah Agen Pemegang Merek (APM) dalam melakukan riset dan pengembangan teknologi hijau, salah satunya dengan program low cost and green car.

”Biaya R & D sangat mahal, dan produk itu (green car) tak bisa maju di pasar domestik tanpa dukungan pemerintah. Untuk itu kita berkomitmen memberi insentif keringanan pajak bagi industri ini,” jelas penghobi komponis klasik Ludwig van Beethoven ini. Namun Hatta belum mau menjelaskan secara detail insentif pajak yang akan diberikan. IIMS 2011, yang merupakan pameran industri otomotif terbesar di Asia Tenggara itu sendiri diikuti 256 peserta dan 32 agen pemegang merek serta 220 industri pendukung dan aneka asesori.

Tahun ini, pengunjung ditargetkan sebanyak 300.000 dengan transaksi yang akan terjadi mencapai Rp 2,7 triliun. Target ini naik 8% dibandingkan transaksi tahun lalu sebesar Rp 2,5 triliun. Selain Menko Ekonomi Hatta Rajasa, pembukaan even akbar ini dihadiri pula Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Pameran tahunan yang diselenggaran sejak 1986 ini akan berakhir 31 Juli mendatang. Hatta mengatakan, industri otomotif Indonesia tumbuh dengan pesat. Tahun ini tumbuh double digit lagi, setelah 2009 sempat mengalami guncangan.

Pencapaian pada 2010 produksi mobil naik 51%, dan selama setengah tahun 2011 produksinya tumbuh 14,1% yang ditandai dengan permintaan mobil meningkat tajam seiring naiknya daya beli masyarakat. ”Kalau tidak ada kejadian tsunami di Jepang, mungkin produksi mobil kita sudah 800 ribuan lebih. Hingga akhir tahun 2011, produksi mobil diharapkan mendekati 900 ribu,” katanya. Diharapkan Indonesia segera menjadi pasar terbesar di ASEAN. Pada 2010 pasar Indonesia mencapai 30,6% dari total pasar Asean, sehingga bertengger di urutan kedua setelah Thailand.

Sampai dengan saat ini total kapasitas maksimum perakitan mobil di Indonesia mencapai 860.000 unit. Diharapkan investasi di industri otomotif ini terus meningkat untuk mendukung target produksi 1 juta unit pada 2014. Dari sisi penjualan, diprediksi angka 1 juta unit akan tercapai tahun 2013. Tsunami di Jepang juga secara tidak langsung membawa berkah bagi Indonesia. Karena Jepang mulai mempertimbangkan pengalihan produksi ke Indonesia. Karena di sini dianggap tempat yang aman dan tepat bagi pengembangan industri otomotif. ”Tugas kita menciptakan konektivitas yang lebih efisien, bukan cuma sisi produksi tapi juga rantai pasokan suku cadang,” kata Hatta. Dia juga mengakui kesiapan infrastruktur yang masih terhambat masih menjadi rintangan bagi pertumbuhan industri otomotif. (dri)
Indopos.co.id - JAKARTA – Menko Perekonomian Hatta Rajasa berjanji, paling lambat bulan Agustus 2011 ini akan mengeluarkan tax allowance, atau kebijakan keringanan pajak. Terutama bagi industri otomotif dengan model teknologi yang tidak merusak lingkungan.

”Keringanan pajak ini sudah kami rencanakan untuk pabrik yang berbasis inovasi teknologi dan ramah lingkungan,” ucap Hatta Rajasa saat membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011 dengan tema Sustainable Green Technology di JIExpo Kemayoran Jakarta, kemarin (22/7).

Kebijakan insentif pajak yang dikenal dengan istilah tax allowance ini, sudah lama dinanti pabrikan mobil nasional. Mereka tidak bisa bersaing, karena tidak ada proteksi dari sisi perpajakan, yang membuat harga mereka lebih mahal 40 persen. Padahal, mereka sudah mengembangkan teknologi “hijau” dan memproduksi “mobil hijau.”

Bukan mobil yang berwarna hijau, tetapi mobil dengan emisi gas buang yang sangat kecil. Karena itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terus mengembangkan teknologi pro hijau ini. Mobil ramah lingkungan, katanya, sedang menjadi tren di dunia automotif global. Indonesia diharapkan bisa mengembangkan teknologi mobil hijau ini, seperti negara-negara yang industri automotifnya maju.

”Teknologi ini memang susah diwujudkan, tapi saya yakin kita bisa. Ini merupakan peluang Indonesia di saat performa negara-negara kuat seperti AS dan beberapa engara di Eropa sedang mengalami penurunan,” ujar pria yang berzodiak Sagittarius yang asli Sumatera Selatan ini. Calon besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini berharap kelak mobil di Indonesia tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

”Kendaraan tanpa menggunakan BBM merupakan suatu inovasi yang harus terus dikembangkan. Dan, sudah seharusnya, Indonesia ke depan tidak perlu menggunakan BBM yang berasal dari fosil seperti sekarang,” cetusnya. Hatta mengapresiasi langkah Agen Pemegang Merek (APM) dalam melakukan riset dan pengembangan teknologi hijau, salah satunya dengan program low cost and green car.

”Biaya R & D sangat mahal, dan produk itu (green car) tak bisa maju di pasar domestik tanpa dukungan pemerintah. Untuk itu kita berkomitmen memberi insentif keringanan pajak bagi industri ini,” jelas penghobi komponis klasik Ludwig van Beethoven ini. Namun Hatta belum mau menjelaskan secara detail insentif pajak yang akan diberikan. IIMS 2011, yang merupakan pameran industri otomotif terbesar di Asia Tenggara itu sendiri diikuti 256 peserta dan 32 agen pemegang merek serta 220 industri pendukung dan aneka asesori.

Tahun ini, pengunjung ditargetkan sebanyak 300.000 dengan transaksi yang akan terjadi mencapai Rp 2,7 triliun. Target ini naik 8% dibandingkan transaksi tahun lalu sebesar Rp 2,5 triliun. Selain Menko Ekonomi Hatta Rajasa, pembukaan even akbar ini dihadiri pula Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Pameran tahunan yang diselenggaran sejak 1986 ini akan berakhir 31 Juli mendatang. Hatta mengatakan, industri otomotif Indonesia tumbuh dengan pesat. Tahun ini tumbuh double digit lagi, setelah 2009 sempat mengalami guncangan.

Pencapaian pada 2010 produksi mobil naik 51%, dan selama setengah tahun 2011 produksinya tumbuh 14,1% yang ditandai dengan permintaan mobil meningkat tajam seiring naiknya daya beli masyarakat. ”Kalau tidak ada kejadian tsunami di Jepang, mungkin produksi mobil kita sudah 800 ribuan lebih. Hingga akhir tahun 2011, produksi mobil diharapkan mendekati 900 ribu,” katanya. Diharapkan Indonesia segera menjadi pasar terbesar di ASEAN. Pada 2010 pasar Indonesia mencapai 30,6% dari total pasar Asean, sehingga bertengger di urutan kedua setelah Thailand.

Sampai dengan saat ini total kapasitas maksimum perakitan mobil di Indonesia mencapai 860.000 unit. Diharapkan investasi di industri otomotif ini terus meningkat untuk mendukung target produksi 1 juta unit pada 2014. Dari sisi penjualan, diprediksi angka 1 juta unit akan tercapai tahun 2013. Tsunami di Jepang juga secara tidak langsung membawa berkah bagi Indonesia. Karena Jepang mulai mempertimbangkan pengalihan produksi ke Indonesia. Karena di sini dianggap tempat yang aman dan tepat bagi pengembangan industri otomotif. ”Tugas kita menciptakan konektivitas yang lebih efisien, bukan cuma sisi produksi tapi juga rantai pasokan suku cadang,” kata Hatta. Dia juga mengakui kesiapan infrastruktur yang masih terhambat masih menjadi rintangan bagi pertumbuhan industri otomotif. (dri)
thumbnail
Judul: Dorong Otomotif Ramah Lingkungan
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Otomotif :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz