Jumat, 29 Juli 2011

Mobil Indonesia

Mobil Indonesia - Fin Komodo
Definisi Mobil Indonesia bisa banyak, bergantung kepada berbagai sudut pandang yang berbeda. Selain tujuan bisnis yang harus diutamakan ada beberapa hasil ikutan lain yang bisa diharapkan, seperti:

1. Mobil Indonesia harus dapat menjadi lokomotif yang setia melindungi investasi yang menjadi resiko bersama. Mobil Indonesia selayaknya menggunakan sebanyak mungkin sumber daya Indonesia, baik material, tenaga kerja, akal budi, energi dsb. Mobil Indonesia harus menjadi titik tumbuh yang merangsang pertumbuhan industri dan kemampuan ikutan (spin off) sebesar-besarnya di dalam negeri. Untuk itu Mobil Indonesia harus menjamin kepastian hidup supplier-suppliernya dengan: memberikan volume yang cukup bagi supplier untuk memperoleh profit yang sesuai, memberi kepastian bisnis jangka panjang karena produknya mampu bersaing, dst.

2. Mobil Indonesia selayaknya membuat sebesar-besarnya nilai tambah di Indonesia dan memberikan bagian keuntungan terbesar ke dalam negeri untuk memperbesar volume ekonomi dalam negeri. Jangan pasar kita hanya dimanfaatkan atau dieksploitir orang lain. Peran kita harus lebih besar daripada sekadar hanya menjadi konsumen mesin ekonomi, mesin teknologi dan mesin industri orang lain. Angka volume industri otomotif jangan hanya membesar karena inputnya yang membesar, tetapi harus dari kemampuan untuk memperbesar nilai tambah dalam negeri yang lebih tinggi dengan efisiensi yang lebih besar.

Untuk itu Mobil Indonesia harus profitable: margin keuntungan yang sebesar-besarnya untuk tingkat harga dan kualitas yang dapat diterima, memiliki input engineering yang berarti sehingga mampu memiliki nilai dihargai lebih tinggi dari biayanya dst.

3. Mobil Indonesia harus memiliki image yang dapat dibanggakan oleh pemakainya, selain juga harus dipandang sebagai prestasi yang tinggi yang penting untuk pembentukan solidaritas dan memperkuat identitas bangsa.

Mobil Indonesia selayaknya dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia, selain untuk memenuhi pasar lain. Pasar dalam negeri yang besar harus jadi ladang kita sendiri, bukan utamanya menjadi ladang orang lain. Mobil Indonesia harus menjadi tuan di negeri sendiri secara berarti. Menciptakan perputaran uang yang lebih besar di dalam negeri.

4. Mobil Indonesia selayaknya memberi kesempatan manifestasi kemampuan pemikiran engineering (software) dan kemampuan proses (hardware) sebanyak-banyaknya dari sumber daya dalam negeri. Peluang berkembang harus direbut, secara aturan harus tegas diciptakan agar kesempatan belajar ada. Faktanya, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di industri otomotif dan komponen penunjangnya selama ini telah lebih dari dua puluh lima tahun memiliki knowhow dan terlibat secara nyata dalam proyek bersama prinsipal dalam pengembangan design produk, proses pengembangan dan pembuatan kendaraan bermotor dari merk-merk yang ada di dalam negeri. Mereka telah memiliki pengalaman dan memahami bagaimana part dan produk harus dibuat. Yang perlu mereka dalami sekarang adalah kemampuan menjawab pertanyaan kenapa suatu part atau produk tersebut dibuat demikian. Kemampuan menyusun spesifikasi sasaran, memastikankan proses menuju ke sana dan mengendalikan agar sasaran tersebut tercapai sesuai design yang direncanakan. Menjawab why dan mampu menerjemahkannya menjadi pertanggung jawaban design dan pertanggung jawaban produk untuk bersaing dan menjaga eksistensi produk di pasar.

Untuk itu Mobil Indonesia secara produk harus dapat dipertanggung jawabkan, memiliki performace unjuk kerja yang diharapkan, handal dan tahan lama, daya saing tinggi, dst.

5. Mobil Indonesia secara bisnis dan teknologi harus mampu berkembang, bersaing dalam jangka panjang, secara teknologi mampu menyiasati pasar mengimbangi pergerakan pesaing, dsb.

Mobil Indonesia harus memberi lapangan bagi tenaga kerja Indonesia untuk mengembangkan dirinya. Tekologi adalah alat bisnis untuk memenuhi tuntutan pasar, bersaing dan berkembang. Teknologi tidak sekadar ditransfer dari luar, tetapi diperlukan cukup waktu untuk disemai, dirawat dan dikembangkan dalam praktek bisnis secara nyata. Secara historis di manapun, pengembangan industri otomotif secara strategis direncanakan dan dikendalikan dengan policy yang jelas dari pemerintah. Seperti keberhasilan industi otomotif China saat ini sebagai hasil dari kebijakan konsisten pemeritah China sejak dari dua puluh tahun yang lalu. Atau kemunduran industri otomotif Inggeris akibat kesalahan kebijakan di industri otomotif sebelumnya.

Kelihatannya semua hal di atas baik-baik saja, tidak ada orang yang tidak setuju dengan harapan-harapan di itu. Selain itu tentunya masih banyak harapan lain dapat digantungkan kepada Mobil Indonesia. Harapan-harapan di atas dapat disusun sebagai bagian dari matrix pencapaian sasaran dan menjadi arah rencana tindakan nyata untuk mencapainya.
Mobil Indonesia - Fin Komodo
Definisi Mobil Indonesia bisa banyak, bergantung kepada berbagai sudut pandang yang berbeda. Selain tujuan bisnis yang harus diutamakan ada beberapa hasil ikutan lain yang bisa diharapkan, seperti:

1. Mobil Indonesia harus dapat menjadi lokomotif yang setia melindungi investasi yang menjadi resiko bersama. Mobil Indonesia selayaknya menggunakan sebanyak mungkin sumber daya Indonesia, baik material, tenaga kerja, akal budi, energi dsb. Mobil Indonesia harus menjadi titik tumbuh yang merangsang pertumbuhan industri dan kemampuan ikutan (spin off) sebesar-besarnya di dalam negeri. Untuk itu Mobil Indonesia harus menjamin kepastian hidup supplier-suppliernya dengan: memberikan volume yang cukup bagi supplier untuk memperoleh profit yang sesuai, memberi kepastian bisnis jangka panjang karena produknya mampu bersaing, dst.

2. Mobil Indonesia selayaknya membuat sebesar-besarnya nilai tambah di Indonesia dan memberikan bagian keuntungan terbesar ke dalam negeri untuk memperbesar volume ekonomi dalam negeri. Jangan pasar kita hanya dimanfaatkan atau dieksploitir orang lain. Peran kita harus lebih besar daripada sekadar hanya menjadi konsumen mesin ekonomi, mesin teknologi dan mesin industri orang lain. Angka volume industri otomotif jangan hanya membesar karena inputnya yang membesar, tetapi harus dari kemampuan untuk memperbesar nilai tambah dalam negeri yang lebih tinggi dengan efisiensi yang lebih besar.

Untuk itu Mobil Indonesia harus profitable: margin keuntungan yang sebesar-besarnya untuk tingkat harga dan kualitas yang dapat diterima, memiliki input engineering yang berarti sehingga mampu memiliki nilai dihargai lebih tinggi dari biayanya dst.

3. Mobil Indonesia harus memiliki image yang dapat dibanggakan oleh pemakainya, selain juga harus dipandang sebagai prestasi yang tinggi yang penting untuk pembentukan solidaritas dan memperkuat identitas bangsa.

Mobil Indonesia selayaknya dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia, selain untuk memenuhi pasar lain. Pasar dalam negeri yang besar harus jadi ladang kita sendiri, bukan utamanya menjadi ladang orang lain. Mobil Indonesia harus menjadi tuan di negeri sendiri secara berarti. Menciptakan perputaran uang yang lebih besar di dalam negeri.

4. Mobil Indonesia selayaknya memberi kesempatan manifestasi kemampuan pemikiran engineering (software) dan kemampuan proses (hardware) sebanyak-banyaknya dari sumber daya dalam negeri. Peluang berkembang harus direbut, secara aturan harus tegas diciptakan agar kesempatan belajar ada. Faktanya, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di industri otomotif dan komponen penunjangnya selama ini telah lebih dari dua puluh lima tahun memiliki knowhow dan terlibat secara nyata dalam proyek bersama prinsipal dalam pengembangan design produk, proses pengembangan dan pembuatan kendaraan bermotor dari merk-merk yang ada di dalam negeri. Mereka telah memiliki pengalaman dan memahami bagaimana part dan produk harus dibuat. Yang perlu mereka dalami sekarang adalah kemampuan menjawab pertanyaan kenapa suatu part atau produk tersebut dibuat demikian. Kemampuan menyusun spesifikasi sasaran, memastikankan proses menuju ke sana dan mengendalikan agar sasaran tersebut tercapai sesuai design yang direncanakan. Menjawab why dan mampu menerjemahkannya menjadi pertanggung jawaban design dan pertanggung jawaban produk untuk bersaing dan menjaga eksistensi produk di pasar.

Untuk itu Mobil Indonesia secara produk harus dapat dipertanggung jawabkan, memiliki performace unjuk kerja yang diharapkan, handal dan tahan lama, daya saing tinggi, dst.

5. Mobil Indonesia secara bisnis dan teknologi harus mampu berkembang, bersaing dalam jangka panjang, secara teknologi mampu menyiasati pasar mengimbangi pergerakan pesaing, dsb.

Mobil Indonesia harus memberi lapangan bagi tenaga kerja Indonesia untuk mengembangkan dirinya. Tekologi adalah alat bisnis untuk memenuhi tuntutan pasar, bersaing dan berkembang. Teknologi tidak sekadar ditransfer dari luar, tetapi diperlukan cukup waktu untuk disemai, dirawat dan dikembangkan dalam praktek bisnis secara nyata. Secara historis di manapun, pengembangan industri otomotif secara strategis direncanakan dan dikendalikan dengan policy yang jelas dari pemerintah. Seperti keberhasilan industi otomotif China saat ini sebagai hasil dari kebijakan konsisten pemeritah China sejak dari dua puluh tahun yang lalu. Atau kemunduran industri otomotif Inggeris akibat kesalahan kebijakan di industri otomotif sebelumnya.

Kelihatannya semua hal di atas baik-baik saja, tidak ada orang yang tidak setuju dengan harapan-harapan di itu. Selain itu tentunya masih banyak harapan lain dapat digantungkan kepada Mobil Indonesia. Harapan-harapan di atas dapat disusun sebagai bagian dari matrix pencapaian sasaran dan menjadi arah rencana tindakan nyata untuk mencapainya.
thumbnail
Judul: Mobil Indonesia
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Otomotif :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz