Minggu, 24 Juli 2011

RI Siap Masuk Proses Motorisasi

Seputar Indonesia.com - Sunday, 24 July 2011

JAKARTA – Mobil ramah lingkungan, hemat bahan bakar, serta memiliki harga terjangkau bukan lagi impian. Para prinsipal menyatakan kesiapannya dalam memproduksi mobil yang sangat tepat untuk pasar Indonesia itu.

Sementara peraturan pemerintah yang mengatur perihal low cost dan green car saat ini sudah masuk tahap final dan siap digulirkan pada 2012 mendatang. Seperti apa gambaran mobil low cost dan green itu dapat dilihat langsung pada perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, sejak Jumat (22/7) hingga Minggu (31/7) mendatang.

Tepatnya di Hall A milik PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Di situlah berdiri A-Concept, mobil konsep yang disebut- sebut sebagai langkah baru bagi proses motorisasi di Indonesia. Inilah cikal bakal mobil yang 100% didesain dan diproduksi di Indonesia.

Menurut Presiden Direktur PT ADM Sudirman MR,seiring dengan pertumbuhan pendapatan per kapita kotor (GDP) yang mencapai 6,5%, sudah saatnya bagi Indonesia untuk masuk ke era motorisasi. ”Kami juga ingin agar Indonesia memiliki kemampuan di bidang rancang bangun,” ujar Sudirman.

Desainer A-Concept adalah karyawan terbaik ADM yang telah mendapatkan pelatihan di Jepang. ”Dari situ lantas kami berikan mereka kesempatan untuk membuat rancang bangun mobil dengan mengadopsi teknologi dari Jepang,” ia melanjutkan. Kapan mobil ini akan diproduksi?

Menurut Sudirman, hal itu tergantung dari regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Karena pihaknya mengaku belum mengetahui bagaimana pemerintah menafsirkan terminologi green carataupun low cost. ”Berapa kilometer per liter yang diminta pemerintah? Berapa harga minimal untuk mobil murah? Dan bagaimana insentif dan pengaturan pajaknya?” ujar pria bernama lengkap Sudirman Maman Rusdi ini balik bertanya.

Karena masih berupa mobil konsep, A-Concept bisa dirombak sedemikian rupa untuk menyesuaikannya dengan regulasi pemerintah.Misalnya, mesinnya bisa di bawah 1.000 cc, 1.200 cc, 1.300 cc, atau bahkan 1.500 cc. Satu hal yang pasti, memboyong mobil konsep ini ke produksi massal membutuhkan persiapan panjang dan waktu yang tidak sedikit.

Sudirman memperkirakan butuh sekitar 2,5 hingga 3 tahun. Dipamerkannya A-Concept di perhelatan IIMS 2011 juga menjadi cara bagi pihak PT ADM untuk mengetahui respons masyarakat serta melihat seberapa market size dari AConcept. Proyek mobil low cost ini juga sejak lama menarik hati PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), agen pemegang merek Suzuki di Indonesia.

Namun, apa yang mereka alami juga hampir sama dengan PT ADM. Mereka menunggu keseriusan pemerintah dalam menuntaskan persoalan kebijakan. ”Secara teknis kami sudah siap dengan low cost dan green car,” beber Direktur Pemasaran SIS Endro Nugroho.

Meski demikian,Endro menolak menjelaskan perincian kesiapan Suzuki.Yang pasti,jika regulasi telah final,Suzuki akan langsung mempersiapkan mobil murahnya itu.Ia bahkan mengatakan program itu akan rampung kurang dari tiga tahun. Ditanya apakah mobil yang dimaksud itu adalah Suzuki Concept-G, Endro tidak lantas mengiyakan.

Suzuki Concept- G merupakan mobil kecil yang mengambil basis dari Suzuki Alto. Di Jepang, mobil ini menggunakan mesin 680 cc, sebuah mesin kecil dan sangat efisien. Namun, Endro mengungkap bahwa mobil low cost Suzuki nanti lagi-lagi bergantung pada regulasi pemerintah.

”Pokoknya begitu regulasi selesai, kita akan langsung bikin mesinnya,” papar Endro. Meski dimensinya kecil, Endro mengatakan bahwa Concept-G ini tetap menawarkan kenyamanan ketika dikemudikan. ”Apalagi penampilannya menarik, dominan unsur futuristik, tetapi sangat dekat dengan alam,”paparnya.

Direktur Penjualan PT SIS Davy Tuilan mengatakan mobil murah bisa didapatkan jika pabrikan automotif menghasilkan mobil-mobil dengan mesin berkapasitas kecil. ”Mesin dengan berkapasitas mesin kecil mempunyai masa depan yang baik karena bisa menawarkan efisiensi dan harga yang murah,” ujar Davy.

Pemerintah tentu menyadari bahwa inovasi teknologi pasti akan melibatkan peran pemerintah. Biaya untuk melakukan riset amatlah mahal dan memakan waktu, karena itu peran pemerintah menjadi penting.

Dirjen In-dustri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi memastikan bahwa peraturan pemerintah yang mengatur soal low cost dan green car saat ini sudah dalam tahap final dan dipastikan sudah berjalan pada 2012 mendatang.

Untuk mendukung produksi mobil terjangkau dan ramah lingkungan, memang ada beberapa fasilitas yang harus disediakan pemerintah. Dikatakan oleh Deputi Menko Perekonomian Bidang Perdagangan International Edy Putra Irawady, fasilitas itu terkait fiskal,mulai dari PPh (tax allowance),PPn,PPnBM hingga bea masuk yang dimintakan untuk komponen yang belum dibuat di dalam negeri.

”Yang lainnya seperti fasilitas kepabeanan, kemudahan kawasan kepabeanan, serta fasilitas investasi. Sekarang sudah ada tiga investor yang siap untuk produk terjangkau ini dan seperti menurut Pak Hidayat (MS Hidayat) kemungkinan awal Agustus insentif ini bisa dilaksanakan,”paparnya.

Kebijakan ini akan dapat menekan selisih harga antara mobil eco car (ramah lingkungan) dengan mobil biasa.Saat ini gap tersebut bisa mencapai 40%. Pemerintah juga berencana memberikan insentif pajak berupa tax allowance bagi industri automotif dengan konsep ramah lingkungan.

” Jadi pemerintah memikirkan bagaimana menyikapi gap-nya tidak terlalu tinggi dengan memberikan tax allowance,”paparnya. (danang arradian/ wahyu sibarani)
Seputar Indonesia.com - Sunday, 24 July 2011

JAKARTA – Mobil ramah lingkungan, hemat bahan bakar, serta memiliki harga terjangkau bukan lagi impian. Para prinsipal menyatakan kesiapannya dalam memproduksi mobil yang sangat tepat untuk pasar Indonesia itu.

Sementara peraturan pemerintah yang mengatur perihal low cost dan green car saat ini sudah masuk tahap final dan siap digulirkan pada 2012 mendatang. Seperti apa gambaran mobil low cost dan green itu dapat dilihat langsung pada perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, sejak Jumat (22/7) hingga Minggu (31/7) mendatang.

Tepatnya di Hall A milik PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Di situlah berdiri A-Concept, mobil konsep yang disebut- sebut sebagai langkah baru bagi proses motorisasi di Indonesia. Inilah cikal bakal mobil yang 100% didesain dan diproduksi di Indonesia.

Menurut Presiden Direktur PT ADM Sudirman MR,seiring dengan pertumbuhan pendapatan per kapita kotor (GDP) yang mencapai 6,5%, sudah saatnya bagi Indonesia untuk masuk ke era motorisasi. ”Kami juga ingin agar Indonesia memiliki kemampuan di bidang rancang bangun,” ujar Sudirman.

Desainer A-Concept adalah karyawan terbaik ADM yang telah mendapatkan pelatihan di Jepang. ”Dari situ lantas kami berikan mereka kesempatan untuk membuat rancang bangun mobil dengan mengadopsi teknologi dari Jepang,” ia melanjutkan. Kapan mobil ini akan diproduksi?

Menurut Sudirman, hal itu tergantung dari regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Karena pihaknya mengaku belum mengetahui bagaimana pemerintah menafsirkan terminologi green carataupun low cost. ”Berapa kilometer per liter yang diminta pemerintah? Berapa harga minimal untuk mobil murah? Dan bagaimana insentif dan pengaturan pajaknya?” ujar pria bernama lengkap Sudirman Maman Rusdi ini balik bertanya.

Karena masih berupa mobil konsep, A-Concept bisa dirombak sedemikian rupa untuk menyesuaikannya dengan regulasi pemerintah.Misalnya, mesinnya bisa di bawah 1.000 cc, 1.200 cc, 1.300 cc, atau bahkan 1.500 cc. Satu hal yang pasti, memboyong mobil konsep ini ke produksi massal membutuhkan persiapan panjang dan waktu yang tidak sedikit.

Sudirman memperkirakan butuh sekitar 2,5 hingga 3 tahun. Dipamerkannya A-Concept di perhelatan IIMS 2011 juga menjadi cara bagi pihak PT ADM untuk mengetahui respons masyarakat serta melihat seberapa market size dari AConcept. Proyek mobil low cost ini juga sejak lama menarik hati PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), agen pemegang merek Suzuki di Indonesia.

Namun, apa yang mereka alami juga hampir sama dengan PT ADM. Mereka menunggu keseriusan pemerintah dalam menuntaskan persoalan kebijakan. ”Secara teknis kami sudah siap dengan low cost dan green car,” beber Direktur Pemasaran SIS Endro Nugroho.

Meski demikian,Endro menolak menjelaskan perincian kesiapan Suzuki.Yang pasti,jika regulasi telah final,Suzuki akan langsung mempersiapkan mobil murahnya itu.Ia bahkan mengatakan program itu akan rampung kurang dari tiga tahun. Ditanya apakah mobil yang dimaksud itu adalah Suzuki Concept-G, Endro tidak lantas mengiyakan.

Suzuki Concept- G merupakan mobil kecil yang mengambil basis dari Suzuki Alto. Di Jepang, mobil ini menggunakan mesin 680 cc, sebuah mesin kecil dan sangat efisien. Namun, Endro mengungkap bahwa mobil low cost Suzuki nanti lagi-lagi bergantung pada regulasi pemerintah.

”Pokoknya begitu regulasi selesai, kita akan langsung bikin mesinnya,” papar Endro. Meski dimensinya kecil, Endro mengatakan bahwa Concept-G ini tetap menawarkan kenyamanan ketika dikemudikan. ”Apalagi penampilannya menarik, dominan unsur futuristik, tetapi sangat dekat dengan alam,”paparnya.

Direktur Penjualan PT SIS Davy Tuilan mengatakan mobil murah bisa didapatkan jika pabrikan automotif menghasilkan mobil-mobil dengan mesin berkapasitas kecil. ”Mesin dengan berkapasitas mesin kecil mempunyai masa depan yang baik karena bisa menawarkan efisiensi dan harga yang murah,” ujar Davy.

Pemerintah tentu menyadari bahwa inovasi teknologi pasti akan melibatkan peran pemerintah. Biaya untuk melakukan riset amatlah mahal dan memakan waktu, karena itu peran pemerintah menjadi penting.

Dirjen In-dustri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi memastikan bahwa peraturan pemerintah yang mengatur soal low cost dan green car saat ini sudah dalam tahap final dan dipastikan sudah berjalan pada 2012 mendatang.

Untuk mendukung produksi mobil terjangkau dan ramah lingkungan, memang ada beberapa fasilitas yang harus disediakan pemerintah. Dikatakan oleh Deputi Menko Perekonomian Bidang Perdagangan International Edy Putra Irawady, fasilitas itu terkait fiskal,mulai dari PPh (tax allowance),PPn,PPnBM hingga bea masuk yang dimintakan untuk komponen yang belum dibuat di dalam negeri.

”Yang lainnya seperti fasilitas kepabeanan, kemudahan kawasan kepabeanan, serta fasilitas investasi. Sekarang sudah ada tiga investor yang siap untuk produk terjangkau ini dan seperti menurut Pak Hidayat (MS Hidayat) kemungkinan awal Agustus insentif ini bisa dilaksanakan,”paparnya.

Kebijakan ini akan dapat menekan selisih harga antara mobil eco car (ramah lingkungan) dengan mobil biasa.Saat ini gap tersebut bisa mencapai 40%. Pemerintah juga berencana memberikan insentif pajak berupa tax allowance bagi industri automotif dengan konsep ramah lingkungan.

” Jadi pemerintah memikirkan bagaimana menyikapi gap-nya tidak terlalu tinggi dengan memberikan tax allowance,”paparnya. (danang arradian/ wahyu sibarani)
thumbnail
Judul: RI Siap Masuk Proses Motorisasi
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Otomotif :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz