Jumat, 05 Agustus 2011

Gairah Industri dan Bisnis Otomotif Indonesia

Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011 yang berakhir Minggu lalu, adalah potret gairah terkini industri dan bisnis otomotif. Lebih khusus lagi, permobilan.

Pada pameran yang berlangsung 10 hari tersebut, hampir seluruh produsen mobil, khususnya yang yang berada dalam wadah Gabungan Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), memperlihatkan produk terkini. Tak kalah menarik, `produsen atau peserta pameran menampilkan prototipe mobil ramah lingkungan yang akan dipasarkan sesuai dengan tuntutan konsumen di masa mendatang. Pas dengan tema pameran,”Sustainable Green Technology”.

Kendaraan yang dipamerkan juga makin beragam, baik jenis maupun negari asalnya. Mulai dari kendaraan penumpang kecil hanya untuk dikendarai di dalam kota,sampai truk besar untuk pertambangan dan logging.

Peserta dari negeri China juga makin antusias baik mobil penumpang maupun komersial seperti Geely dan truk berat FAW. Sedangkan dua perusahaan karoseri terkenal di Indonesia, yaitu New Armada dari Magelang dan Adi Putro, Malang masih memperlihatkan eksistensi deengan karya terbaru mereka.

Gadis Seksi Seperti biasanya, sebelum pameran digelar, panitia juga mengadakan seminar tentang prospek industri permobilan di Indonesia dengan mengundang para pakar, mulai dari industrialis sampai pengamat ekonomi, baik domestik maupun manca negara.

Di seminar tersebut disimpulkan, pertumbuhan penjualan mobil yang tinggi, membuat Indonesia kini bukan lagi sekadar dilirik, tetapi diplototi. Ibarat pepatah, “ada gula ada semut”, kini pasar mobil Indonesia, bukan hanya gadis molek, juga seksi , menggoda dan mampu menimbulkan membangkitkan gairah investor untuk berinvestasi di tanah air.

Beberapa produsen menyatakan sudah bersiap menerima kebijakan pemerintah tentang mobil berbiaya murah dan ramah lingkungan (low cost and green car) di Indonesia. Bahkan begitu bendira kebijakan dikibarkan pemerintah, mereka akan langsung start!

Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) dari Kementrian Perindustrian yang paling berkepenting dengan industri otomotif Indonesia sudah mencanangkan, ”Indonesia akan menjadi negara nomor satu di Asean. Kita akan mengalahkan Thailand.” Ditargetkan, pada 2013, penjualan mobil di Indonesia akan mencapai satu juta unit.

Terlepas dari masalah kemacetan, makin tingginya pertubuhan penjualan mobil, ikut menambah pemasukan kas negara dan daerah melalui pajak. Menurut Johnny Darmawan, Ketua IIMS 2011 dan bos PT Toyota Astra Motor (TAM), produsen yang mendominasi pasar Indonesia, industri otomotif telah menyumbang tidak kurang Rp 80 triliun per tahun. Bahkan termasuk salah satu penyumbang terbesar.

Bisnis dan industri otomotif ikut menyerap tenaga kerja. Termasuk perusahaan yang melakukan investasi. Semua itu diharapkan akan saling memberi stimulan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Perubahan Tren Telah terjadi perubahan tren bisnis dan industri mobil di Indonesia dalam tiga dekade belakangan. Ini bisa dilihat dari mobil-mobil yang dipamerkan, jumlah peserta dan pengunjung.

“Sekarangnya jamannya liberalisasi. Semua produk dengan teknologi mutakhir hadir di pameran ini. Kalau dulu, waktu di Balai Sidang Senayan, pameran memamerkan karoseri karya dalam negeri,” jelas Soebronto Laras, yang pernah menjadi Ketua GAIKINDO pada era 1980-an ketika diminta komentarnya tentang pameran ini setelah meluncurkan Audi A6.

Semangat mobil nasional atau mobnas memang masih ada. Namun, kini tidak lagi berdiri sendiri, tetapi sudah berasimilasi secara internasional. Mobnas juga bukan lagi sekadar produk luar diberi label atau nama nasional. Kebanggaan yang dicari, mobil yang lahir dari gagasan orsinil putra-putri bangsa Indonesia dan bisa diterima secara internasional.

Merek asing, khususnya Jepang, makin berkibar karena menguasai hampir 96 persen pasar Indonesia. Semua tidak bisa lepas dari pola produsen Jepang mengikuti selera pasar. Bahkan, pasar mobil Indonesia membentuk indentitas sendiri. Mobil yang paling banyak diburu konsumen adalah multi-purpose vehicle (MPV) kompak yang bisa memuat 7-penumpang.

Kepercayaan Asing
Melihat peluang yang cerah, produsen mobil Jepang ramai-ramai menanamkan investasi baru di Indonesia agar bisa menjual produk dengan harga makin terjangkau. Bahkan, untuk lebih dekat lagi dengan konsumen Indonesia, beberapa perusahaan mobil Jepang - khususnya yang sudah punya basis produksi - menyodorkan mobil konsep yang sangat menarik.

Salah satunya adalah mobil konsep dari Daihatsu yang diberi nama A-Concept adalah asli karya anak muda Indonesia. Daihatsu telah menjelma menjadi produsen mobil terbesar di Indonesia. Produknya tidak hanya dijual dengan merek sendiri, juga Toyota yang mendominasi pasar Indonesia.

Daihatsu pun berusaha masuk lebih dalam ke relung hati bangsa Indonesia. Salah satunya, kepercayaan kepada putra Indonesia untuk memimpin perusahaan di Indonesia. ”Kini Sudirman MR bukan hanya presiden Astra Daihatsu Motor, juga merupakan salah satu anggota Dewan Manajemen Tertinggi Daihatsu Motor Co. Ltd (DMC),” jelas Koichi Ina, Presiden DMC dalam sambutannya saat memperkenalkan Daihatsu A-Concept, karya Mark Widjaja, anak muda asal Surabaya.

Mobilitas
Industri otomotif atau otomobil bertujuan bukan semata membuat produk konsumtif. Sebagian besar kendaraan digunakan untuk meningkatkan mobilitas dan produktivitas manusia. Karena itu pula, industri, bisnis dan segala kegiatan otomotif ikut membantu memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejateraan bangsa.

Setiap kepala keluarga di Jakarta dan sekitarnya - kendati setiap hari kerja dan akhir pekan ngedumel karena lalu lintas makin macet - tetap ingin punya mobil sendiri. Pasalnya, mobil bukan lagi sebagai alat transportasi. Tetapi, sebagai simbol keberhasilan dari perjuangan hidup. Lihatlah, pada hari raya keagamaan, misalnya lebaran, mobil telah membantu keluarga Indonesia lebih mudah melakukan silaturahmi!

Dengan melihat kondisi Indonesia sekarang ini, pemerintah pengamat dari luar negeri memperkirakan pada 2018, penjualan mobil di Indonesia bisa mencapai 2 juta unit. Luar biasa!

Pasar Indonesia sangat mengiurkan. Daya tarik Indonesia bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang termasuk tinggi di dunia, juga jumlah penduduknya. Di samping itu juga punya sumber daya alam yang juga melimpah. Semua itu diharapkan bisa menarik investor - khususnya yang berkecimpung di bisnis dan industri otomotif - ke Indonesia. Tidak hanya dalam bentuk mendirikan pabrik mobil, tetapi industri komponen yang sangat dibutuhkan perusahaan mobil.

Kesatuan Bangsa
Industri otomotif ikut memacu industri lain, termasuk energi, jasa keungan dan dan paling dekat dengan masyarakat tentu saja jasa perawatan atau perbengkelan serta turunan lainnnya.

Makin banyaknya mobil – di satu hal menimbulkan masalah yaitu kemacetan, pemborosan energi dan kerugian waktu – membuat pemerintah juga sudah mulai berpikir untuk mempercepat membangun infrastruktur, utamanya jalan. Hal tersebut langsung diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, M. Hatta Rajasa saat membuka IIMS 2011.

Kalau sudah begini, hubungan masyarakat antar-daerah makin mudah terjalin, sekaligus memperkuat kesatuan bangsa!(otomotif.kompas.com)
Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011 yang berakhir Minggu lalu, adalah potret gairah terkini industri dan bisnis otomotif. Lebih khusus lagi, permobilan.

Pada pameran yang berlangsung 10 hari tersebut, hampir seluruh produsen mobil, khususnya yang yang berada dalam wadah Gabungan Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), memperlihatkan produk terkini. Tak kalah menarik, `produsen atau peserta pameran menampilkan prototipe mobil ramah lingkungan yang akan dipasarkan sesuai dengan tuntutan konsumen di masa mendatang. Pas dengan tema pameran,”Sustainable Green Technology”.

Kendaraan yang dipamerkan juga makin beragam, baik jenis maupun negari asalnya. Mulai dari kendaraan penumpang kecil hanya untuk dikendarai di dalam kota,sampai truk besar untuk pertambangan dan logging.

Peserta dari negeri China juga makin antusias baik mobil penumpang maupun komersial seperti Geely dan truk berat FAW. Sedangkan dua perusahaan karoseri terkenal di Indonesia, yaitu New Armada dari Magelang dan Adi Putro, Malang masih memperlihatkan eksistensi deengan karya terbaru mereka.

Gadis Seksi Seperti biasanya, sebelum pameran digelar, panitia juga mengadakan seminar tentang prospek industri permobilan di Indonesia dengan mengundang para pakar, mulai dari industrialis sampai pengamat ekonomi, baik domestik maupun manca negara.

Di seminar tersebut disimpulkan, pertumbuhan penjualan mobil yang tinggi, membuat Indonesia kini bukan lagi sekadar dilirik, tetapi diplototi. Ibarat pepatah, “ada gula ada semut”, kini pasar mobil Indonesia, bukan hanya gadis molek, juga seksi , menggoda dan mampu menimbulkan membangkitkan gairah investor untuk berinvestasi di tanah air.

Beberapa produsen menyatakan sudah bersiap menerima kebijakan pemerintah tentang mobil berbiaya murah dan ramah lingkungan (low cost and green car) di Indonesia. Bahkan begitu bendira kebijakan dikibarkan pemerintah, mereka akan langsung start!

Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) dari Kementrian Perindustrian yang paling berkepenting dengan industri otomotif Indonesia sudah mencanangkan, ”Indonesia akan menjadi negara nomor satu di Asean. Kita akan mengalahkan Thailand.” Ditargetkan, pada 2013, penjualan mobil di Indonesia akan mencapai satu juta unit.

Terlepas dari masalah kemacetan, makin tingginya pertubuhan penjualan mobil, ikut menambah pemasukan kas negara dan daerah melalui pajak. Menurut Johnny Darmawan, Ketua IIMS 2011 dan bos PT Toyota Astra Motor (TAM), produsen yang mendominasi pasar Indonesia, industri otomotif telah menyumbang tidak kurang Rp 80 triliun per tahun. Bahkan termasuk salah satu penyumbang terbesar.

Bisnis dan industri otomotif ikut menyerap tenaga kerja. Termasuk perusahaan yang melakukan investasi. Semua itu diharapkan akan saling memberi stimulan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Perubahan Tren Telah terjadi perubahan tren bisnis dan industri mobil di Indonesia dalam tiga dekade belakangan. Ini bisa dilihat dari mobil-mobil yang dipamerkan, jumlah peserta dan pengunjung.

“Sekarangnya jamannya liberalisasi. Semua produk dengan teknologi mutakhir hadir di pameran ini. Kalau dulu, waktu di Balai Sidang Senayan, pameran memamerkan karoseri karya dalam negeri,” jelas Soebronto Laras, yang pernah menjadi Ketua GAIKINDO pada era 1980-an ketika diminta komentarnya tentang pameran ini setelah meluncurkan Audi A6.

Semangat mobil nasional atau mobnas memang masih ada. Namun, kini tidak lagi berdiri sendiri, tetapi sudah berasimilasi secara internasional. Mobnas juga bukan lagi sekadar produk luar diberi label atau nama nasional. Kebanggaan yang dicari, mobil yang lahir dari gagasan orsinil putra-putri bangsa Indonesia dan bisa diterima secara internasional.

Merek asing, khususnya Jepang, makin berkibar karena menguasai hampir 96 persen pasar Indonesia. Semua tidak bisa lepas dari pola produsen Jepang mengikuti selera pasar. Bahkan, pasar mobil Indonesia membentuk indentitas sendiri. Mobil yang paling banyak diburu konsumen adalah multi-purpose vehicle (MPV) kompak yang bisa memuat 7-penumpang.

Kepercayaan Asing
Melihat peluang yang cerah, produsen mobil Jepang ramai-ramai menanamkan investasi baru di Indonesia agar bisa menjual produk dengan harga makin terjangkau. Bahkan, untuk lebih dekat lagi dengan konsumen Indonesia, beberapa perusahaan mobil Jepang - khususnya yang sudah punya basis produksi - menyodorkan mobil konsep yang sangat menarik.

Salah satunya adalah mobil konsep dari Daihatsu yang diberi nama A-Concept adalah asli karya anak muda Indonesia. Daihatsu telah menjelma menjadi produsen mobil terbesar di Indonesia. Produknya tidak hanya dijual dengan merek sendiri, juga Toyota yang mendominasi pasar Indonesia.

Daihatsu pun berusaha masuk lebih dalam ke relung hati bangsa Indonesia. Salah satunya, kepercayaan kepada putra Indonesia untuk memimpin perusahaan di Indonesia. ”Kini Sudirman MR bukan hanya presiden Astra Daihatsu Motor, juga merupakan salah satu anggota Dewan Manajemen Tertinggi Daihatsu Motor Co. Ltd (DMC),” jelas Koichi Ina, Presiden DMC dalam sambutannya saat memperkenalkan Daihatsu A-Concept, karya Mark Widjaja, anak muda asal Surabaya.

Mobilitas
Industri otomotif atau otomobil bertujuan bukan semata membuat produk konsumtif. Sebagian besar kendaraan digunakan untuk meningkatkan mobilitas dan produktivitas manusia. Karena itu pula, industri, bisnis dan segala kegiatan otomotif ikut membantu memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejateraan bangsa.

Setiap kepala keluarga di Jakarta dan sekitarnya - kendati setiap hari kerja dan akhir pekan ngedumel karena lalu lintas makin macet - tetap ingin punya mobil sendiri. Pasalnya, mobil bukan lagi sebagai alat transportasi. Tetapi, sebagai simbol keberhasilan dari perjuangan hidup. Lihatlah, pada hari raya keagamaan, misalnya lebaran, mobil telah membantu keluarga Indonesia lebih mudah melakukan silaturahmi!

Dengan melihat kondisi Indonesia sekarang ini, pemerintah pengamat dari luar negeri memperkirakan pada 2018, penjualan mobil di Indonesia bisa mencapai 2 juta unit. Luar biasa!

Pasar Indonesia sangat mengiurkan. Daya tarik Indonesia bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang termasuk tinggi di dunia, juga jumlah penduduknya. Di samping itu juga punya sumber daya alam yang juga melimpah. Semua itu diharapkan bisa menarik investor - khususnya yang berkecimpung di bisnis dan industri otomotif - ke Indonesia. Tidak hanya dalam bentuk mendirikan pabrik mobil, tetapi industri komponen yang sangat dibutuhkan perusahaan mobil.

Kesatuan Bangsa
Industri otomotif ikut memacu industri lain, termasuk energi, jasa keungan dan dan paling dekat dengan masyarakat tentu saja jasa perawatan atau perbengkelan serta turunan lainnnya.

Makin banyaknya mobil – di satu hal menimbulkan masalah yaitu kemacetan, pemborosan energi dan kerugian waktu – membuat pemerintah juga sudah mulai berpikir untuk mempercepat membangun infrastruktur, utamanya jalan. Hal tersebut langsung diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, M. Hatta Rajasa saat membuka IIMS 2011.

Kalau sudah begini, hubungan masyarakat antar-daerah makin mudah terjalin, sekaligus memperkuat kesatuan bangsa!(otomotif.kompas.com)
thumbnail
Judul: Gairah Industri dan Bisnis Otomotif Indonesia
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Otomotif :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz