TEMPO Interaktif, Jakarta - Tingginya tingkat pembangunan pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta menjadi salah satu sebab kemacetan Ibu Kota. Hal itu terjadi karena proses pembangunan mal tidak didahului dengan analisis dampak lingkungan (amdal) terkait arus lalu lintas di sekitarnya.
Menurut Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Yakub Dedy Karyawan, selain tidak memperhatikan arus lalu lintas, sebagian besar mal dibangun di kawasan rawan macet.
"Dari 70 mal di Jakarta, hanya 10 persen saja yang tidak menyebabkan kemacetan karena hampir seluruh mal tidak memiliki izin amdal tentang lalu lintas sebelum pembangunannya," kata Yakub saat dihubungi wartawan, Kamis, 21 Juli 2011.
Keberadaan mal, lanjut dia, tidak hanya menjadi tempat transaksi barang semata, namun juga menjadi pusat konsentrasi massa. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mencegah terjadinya kemacetan di sekitar mal tersebut.
Yakub melanjutkan, mal tidak hanya menjadi biang kemacetan saja. Keberadaannya juga mengurangi ruang terbuka hijau dan menyedot air tanah yang berlebihan. Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya menghentikan penerbitan perizinan mal hingga tahun 2012 saja, tapi dalam jangka waktu tiga-lima tahun ke depan.
"Minimal setelah Perda Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2010-2030 terbit," ujarnya.
Berdasarkan data di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, daftar mal yang menjadi biang macet di antaranya Plasa Semanggi, Cibubur Junction, Citos, Mal Taman Anggrek, Tamini Square, Mal Ciputra, Atrium Plaza, ITC Mangga Dua, Blok M Plaza, Pasaraya Manggarai, Ramayana Kramatjati, Mal Ambasador, Slipi Jaya, ITC Roxy Mas, Grand Indonesia.
Selain itu ada juga Central Park, FX Plaza, ITC Mangga Dua, Pasar Pagi Mangga Dua, Mal Kelapa Gading, Mall Sunter, Kelapa Gading Trade Center, Pluit Village, WTC Mangga Dua, Mall Artha Gading, Sports Mall Kelapa Gading, Mall of Indonesia, Emporium Pluit Mall, La Piazza, Koja Trade Mall, Pusat Perbelanjaan Blok A Tanah Abang, ITC Cempaka Mas, Gandaria City, dan Pejaten Village.
CORNILA DESYANA
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tingginya tingkat pembangunan pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta menjadi salah satu sebab kemacetan Ibu Kota. Hal itu terjadi karena proses pembangunan mal tidak didahului dengan analisis dampak lingkungan (amdal) terkait arus lalu lintas di sekitarnya.
Menurut Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Yakub Dedy Karyawan, selain tidak memperhatikan arus lalu lintas, sebagian besar mal dibangun di kawasan rawan macet.
"Dari 70 mal di Jakarta, hanya 10 persen saja yang tidak menyebabkan kemacetan karena hampir seluruh mal tidak memiliki izin amdal tentang lalu lintas sebelum pembangunannya," kata Yakub saat dihubungi wartawan, Kamis, 21 Juli 2011.
Keberadaan mal, lanjut dia, tidak hanya menjadi tempat transaksi barang semata, namun juga menjadi pusat konsentrasi massa. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mencegah terjadinya kemacetan di sekitar mal tersebut.
Yakub melanjutkan, mal tidak hanya menjadi biang kemacetan saja. Keberadaannya juga mengurangi ruang terbuka hijau dan menyedot air tanah yang berlebihan. Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya menghentikan penerbitan perizinan mal hingga tahun 2012 saja, tapi dalam jangka waktu tiga-lima tahun ke depan.
"Minimal setelah Perda Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2010-2030 terbit," ujarnya.
Berdasarkan data di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, daftar mal yang menjadi biang macet di antaranya Plasa Semanggi, Cibubur Junction, Citos, Mal Taman Anggrek, Tamini Square, Mal Ciputra, Atrium Plaza, ITC Mangga Dua, Blok M Plaza, Pasaraya Manggarai, Ramayana Kramatjati, Mal Ambasador, Slipi Jaya, ITC Roxy Mas, Grand Indonesia.
Selain itu ada juga Central Park, FX Plaza, ITC Mangga Dua, Pasar Pagi Mangga Dua, Mal Kelapa Gading, Mall Sunter, Kelapa Gading Trade Center, Pluit Village, WTC Mangga Dua, Mall Artha Gading, Sports Mall Kelapa Gading, Mall of Indonesia, Emporium Pluit Mall, La Piazza, Koja Trade Mall, Pusat Perbelanjaan Blok A Tanah Abang, ITC Cempaka Mas, Gandaria City, dan Pejaten Village.
CORNILA DESYANA

Judul: Mal, Biang Kemacetan Jakarta
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Rabu, Agustus 03, 2011
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Rabu, Agustus 03, 2011
0 comments:
Posting Komentar