Republika Online - Oleh Bidramnanta
Semangat memberikan insentif pajak juga ditujukan untuk munculnya mobil murah di pasaran Lagi, isu bakal muncul mobil murah kembali bergulir di Indonesia. Momennya tepat, saat berlangsung Indonesia Interna sional Motor Show (IIMS) yang dibuka tiga menteri sekaligus, pada pekan lalu. Tiga meneteri itu adalah Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Ketika membuka pameran otomotif terbesar di Tanah Air itu, Hatta menyatakan pemerintah sedang terus merumuskan kebijakan tentang mobil energi alternatif dan murah.
Karena tren mobil ramah lingkungan di dunia yang terus meningkat, maka pemerintah berencana segera menerapkan insentif bagi produksi mobil terjangkau dan ramah lingkungan yang diproduksi di Tanah Air. “Teknologi ramah lingkungan yang utamanya tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) kita masukkan ke produk inovatif, bisa dapat insentif pajak,” tegas Hatta Rajasa. Dia mengatakan, insentif yang dimaksud bisa saja tax allowance, fiskal insentif, atau tax holiday yang memang memungkinkan jika memang dilakukan riset dan pengembangan produk teknologi ramah lingkungan.
Tak hanya itu semangat memberikan insentif pajak juga ditujukan untuk munculnya mobil murah di pasaran. Guna mendukung produksi mobil terjangkau namun ramah lingkungan dengan mesin 1000 cc atau 1200 cc, maka fasilitas yang bisa saja diberikan terkait fiskal, mulai dari PPh (tax allowance), PPn, PPnBM, bea masuk yang dimintakan untuk komponen yang belum dibuat di dalam negeri. Kemungkinan kebijakan itu akan diterapkan awal Agustus 2011.
Pernyataan Hatta itu seakan sebagai puncak dari kegiatan agen tunggal pemegang merek (ATPM) di Indonesia yang belakangan ramai-ramai hendak menghadirkan mobil murah. Seperti Daihatsu yang konon telah memiliki produk unggulan mobil murah buat Indonesia dengan desainer para ahli otomotif Indonesia. Juga Nissan yang kabarnya akan mengembangkan Nissan Micra, mobil murah yang kini sudah diproduksi di India. Langkah menghadirkan mobil murah itu tampaknya kembali mendapat dukungan pemerintah.
Menteri Perindustrian MS Hidayat beberapa waktu lalu memang melakukan pertemuan dengan beberapa prinsipal di Tokyo Jepang. Konon dari pertemuan tersebut, pihak Daihatsu, Suzuki, dan Toyota bersedia mempersiapkan sarana produksi mobil terjangkau dan ramah lingkungan (low cost & green car).
Kepada wartawan disela IIMS, Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan, di Tokyo pertemuan berlangsung dengan pimpinan dari pihak Toyota. Selanjutnya, berkunjung ke pabrik Daihatsu di Osaka sekaligus membicarakan soal rencana low cost & green car untuk Indonesia.
“Tercapai kesepakatan, akan dirintis mulai tahun ini dan produksi mulai tahun depan. Harga mobil kira-kira 7.000-8.000 dollar AS (sekitar Rp 65-75 juta) per unit. Itu tahun depan diluncurkan,” ujar Hidayat. Tak pelak, kabar mobil murah pun membuat sejumlah pengunjung IIMS mencari-cari produk murah yang di tawarkan. ‘’Tapi ternyata belum ada yang riil jualan mobil murah. Banyak promo diskon dan cicilan ringan.
Tapi bukan mobil yang murah,’’ kata Yudi Aristianto, pengunjung yang mengaku manajer di perusahaan telekomunikasi swasta nasional itu. Benar memang, tawaran mobil murah yang dipamerkan di IIMS sebatas mobil konsep ataupun mobil yang nantinya bakal diperdagangkan dengan harga terjangkau namun belum berupa mobil yang ready stock.
Astra Daihatsu Motor (ADM) memamerkan mobil A Concept, kendaraan hatchback lima penumpang yang dikabarkan akan diperdagangkan sekitar Rp 80an juta. ‘’Tapi kami masih menunggu kejelasan kebijakan pemerintah soal ketentuan mobil murah dan ramah lingkungan,’’ kata Presiden Direktur ADM, Sudirman MR.
Sama yang dilakukan Suzuki. ‘’Kami sudah menyiapkan mobil low cost and green car tapi Suzuki menunggu kebijakan pemerintah,’’ bilang Direktur Pemasaran PT Suzuki Indonesia Salas (SIS) Endro Nugroho di sela IIMS.
Bukan hanya pabrikan Jepang saja yang berminat membuat mobil murah di Indonesia, pabrikan Amerika Serikat, Chevrolet pun tertarik mengembangkannya. “Kami sangat tertarik jika kami diberikan kesempatan. Saya tidak bisa bilang kami sedang studi sekarang, tapi jika ada kesempatan bagus untuk membuatnya kami akan membuatnya,” ujar Martin Apfel, President of GM South East Asia Operations, GM Thailand and Chevrolet Sales Thailand.
Chevrolet memang memiliki mobil bermesin kecil di bawah 1.200 cc yang ekonomis yang bisa diterapkan untuk mobil murah.“Tentunya mobil itu dan harus subkompak, mini car, atau mobil yang masuk segmen A. Kami terbuka terhadap semua opsi,” ujarnya.
Mobil mungil
Mitsubishi Motor melalui PT Kramayudha Tiga Berlian Motor (PT KTB) melakukan penjajakan pasar city car sepanjang IIMS. Pabrikan ini memamerkan konsep mobil mungil Global Small Concept. Perkenalan konsep ini jelas untuk menjajaki seperti apa reaksi pasar.
Mobil yang masih bernama Concept Global Small itu disebutsebut bakal menggunakan mesin kecil berkapasitas, 1.000 cc atau 1.200 cc. Selain bermesin kecil, mobil ini juga akan dilengkapi peranti start-stop, dan pengereman regeneratif sehingga menjadikannya irit bahan bakar. Peserta IIMS kali ini yang memang menyertakan mobil kecil dan mobil murah, berhasil menarik minat tiga menteri yang membuka acara tersebut. Bila pembukaan beberapa kali IIMS para menteri hanya meresmikan dan mendatangi booth beberapa ATPM besar, pecan lalu mereka lebih banyak menyambangi stan peserta pemaren.
Kunjungan ketiga menteri dimulai ke stan Honda Prospect Motor. Pada pameran kali ini, Honda membawa 22 mobil yang terdiri dari mobil-mobil konsep dan produk terbaru Honda. Mobil-mobil yang hadir antara lain Honda CR-Z, Honda Fit EV, Honda Fit Hybrid, serta Honda Brio.
Brio merupakan city car ‘adik’ dari Honda Jazz. Berukuran lebih kecil, produk ini ditawarkan untuk mengisi pasar mobil diharga Rp 130an juta.’’Bila respons pasar bagus, kami akan masukan 2012,’’ kata Marketing and Aftersales Service Director HPM, Jonfis Fandy. Puas dengan suguhan teknologi mobil eco green buatan Honda, Menteri Perdagangan MS Hidayat dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi langsung menyambangi stan Jeep Wrangler, yang khusus menampilkan Wrangler Unlimited dengan harga Rp 885 juta. “Ini baru mobil Jeep, gagah dan macho,” canda MS Hidayat kepada wartawan.
MS Hidayat menegaskan penyelenggaran IIMS 2011, merupakan wujud hadirnya mobil murah (low cost car) dan ramah lingkungan (green car). “Tadi Daihatsu, Mitsu -bishi, Suzuki sudah memperkenalkan mobil berteknologi eco green dan hybrid dengan harga di bawah Rp100 juta. Karena ke depannya tren teknologi seperti ini akan menguasai pasar Indonesia. IIMS mendatang sudah harus tersedia mobil murah,“ paparnya.
Republika Online - Oleh Bidramnanta
Semangat memberikan insentif pajak juga ditujukan untuk munculnya mobil murah di pasaran Lagi, isu bakal muncul mobil murah kembali bergulir di Indonesia. Momennya tepat, saat berlangsung Indonesia Interna sional Motor Show (IIMS) yang dibuka tiga menteri sekaligus, pada pekan lalu. Tiga meneteri itu adalah Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Ketika membuka pameran otomotif terbesar di Tanah Air itu, Hatta menyatakan pemerintah sedang terus merumuskan kebijakan tentang mobil energi alternatif dan murah.
Karena tren mobil ramah lingkungan di dunia yang terus meningkat, maka pemerintah berencana segera menerapkan insentif bagi produksi mobil terjangkau dan ramah lingkungan yang diproduksi di Tanah Air. “Teknologi ramah lingkungan yang utamanya tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) kita masukkan ke produk inovatif, bisa dapat insentif pajak,” tegas Hatta Rajasa. Dia mengatakan, insentif yang dimaksud bisa saja tax allowance, fiskal insentif, atau tax holiday yang memang memungkinkan jika memang dilakukan riset dan pengembangan produk teknologi ramah lingkungan.
Tak hanya itu semangat memberikan insentif pajak juga ditujukan untuk munculnya mobil murah di pasaran. Guna mendukung produksi mobil terjangkau namun ramah lingkungan dengan mesin 1000 cc atau 1200 cc, maka fasilitas yang bisa saja diberikan terkait fiskal, mulai dari PPh (tax allowance), PPn, PPnBM, bea masuk yang dimintakan untuk komponen yang belum dibuat di dalam negeri. Kemungkinan kebijakan itu akan diterapkan awal Agustus 2011.
Pernyataan Hatta itu seakan sebagai puncak dari kegiatan agen tunggal pemegang merek (ATPM) di Indonesia yang belakangan ramai-ramai hendak menghadirkan mobil murah. Seperti Daihatsu yang konon telah memiliki produk unggulan mobil murah buat Indonesia dengan desainer para ahli otomotif Indonesia. Juga Nissan yang kabarnya akan mengembangkan Nissan Micra, mobil murah yang kini sudah diproduksi di India. Langkah menghadirkan mobil murah itu tampaknya kembali mendapat dukungan pemerintah.
Menteri Perindustrian MS Hidayat beberapa waktu lalu memang melakukan pertemuan dengan beberapa prinsipal di Tokyo Jepang. Konon dari pertemuan tersebut, pihak Daihatsu, Suzuki, dan Toyota bersedia mempersiapkan sarana produksi mobil terjangkau dan ramah lingkungan (low cost & green car).
Kepada wartawan disela IIMS, Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan, di Tokyo pertemuan berlangsung dengan pimpinan dari pihak Toyota. Selanjutnya, berkunjung ke pabrik Daihatsu di Osaka sekaligus membicarakan soal rencana low cost & green car untuk Indonesia.
“Tercapai kesepakatan, akan dirintis mulai tahun ini dan produksi mulai tahun depan. Harga mobil kira-kira 7.000-8.000 dollar AS (sekitar Rp 65-75 juta) per unit. Itu tahun depan diluncurkan,” ujar Hidayat. Tak pelak, kabar mobil murah pun membuat sejumlah pengunjung IIMS mencari-cari produk murah yang di tawarkan. ‘’Tapi ternyata belum ada yang riil jualan mobil murah. Banyak promo diskon dan cicilan ringan.
Tapi bukan mobil yang murah,’’ kata Yudi Aristianto, pengunjung yang mengaku manajer di perusahaan telekomunikasi swasta nasional itu. Benar memang, tawaran mobil murah yang dipamerkan di IIMS sebatas mobil konsep ataupun mobil yang nantinya bakal diperdagangkan dengan harga terjangkau namun belum berupa mobil yang ready stock.
Astra Daihatsu Motor (ADM) memamerkan mobil A Concept, kendaraan hatchback lima penumpang yang dikabarkan akan diperdagangkan sekitar Rp 80an juta. ‘’Tapi kami masih menunggu kejelasan kebijakan pemerintah soal ketentuan mobil murah dan ramah lingkungan,’’ kata Presiden Direktur ADM, Sudirman MR.
Sama yang dilakukan Suzuki. ‘’Kami sudah menyiapkan mobil low cost and green car tapi Suzuki menunggu kebijakan pemerintah,’’ bilang Direktur Pemasaran PT Suzuki Indonesia Salas (SIS) Endro Nugroho di sela IIMS.
Bukan hanya pabrikan Jepang saja yang berminat membuat mobil murah di Indonesia, pabrikan Amerika Serikat, Chevrolet pun tertarik mengembangkannya. “Kami sangat tertarik jika kami diberikan kesempatan. Saya tidak bisa bilang kami sedang studi sekarang, tapi jika ada kesempatan bagus untuk membuatnya kami akan membuatnya,” ujar Martin Apfel, President of GM South East Asia Operations, GM Thailand and Chevrolet Sales Thailand.
Chevrolet memang memiliki mobil bermesin kecil di bawah 1.200 cc yang ekonomis yang bisa diterapkan untuk mobil murah.“Tentunya mobil itu dan harus subkompak, mini car, atau mobil yang masuk segmen A. Kami terbuka terhadap semua opsi,” ujarnya.
Mobil mungil
Mitsubishi Motor melalui PT Kramayudha Tiga Berlian Motor (PT KTB) melakukan penjajakan pasar city car sepanjang IIMS. Pabrikan ini memamerkan konsep mobil mungil Global Small Concept. Perkenalan konsep ini jelas untuk menjajaki seperti apa reaksi pasar.
Mobil yang masih bernama Concept Global Small itu disebutsebut bakal menggunakan mesin kecil berkapasitas, 1.000 cc atau 1.200 cc. Selain bermesin kecil, mobil ini juga akan dilengkapi peranti start-stop, dan pengereman regeneratif sehingga menjadikannya irit bahan bakar. Peserta IIMS kali ini yang memang menyertakan mobil kecil dan mobil murah, berhasil menarik minat tiga menteri yang membuka acara tersebut. Bila pembukaan beberapa kali IIMS para menteri hanya meresmikan dan mendatangi booth beberapa ATPM besar, pecan lalu mereka lebih banyak menyambangi stan peserta pemaren.
Kunjungan ketiga menteri dimulai ke stan Honda Prospect Motor. Pada pameran kali ini, Honda membawa 22 mobil yang terdiri dari mobil-mobil konsep dan produk terbaru Honda. Mobil-mobil yang hadir antara lain Honda CR-Z, Honda Fit EV, Honda Fit Hybrid, serta Honda Brio.
Brio merupakan city car ‘adik’ dari Honda Jazz. Berukuran lebih kecil, produk ini ditawarkan untuk mengisi pasar mobil diharga Rp 130an juta.’’Bila respons pasar bagus, kami akan masukan 2012,’’ kata Marketing and Aftersales Service Director HPM, Jonfis Fandy. Puas dengan suguhan teknologi mobil eco green buatan Honda, Menteri Perdagangan MS Hidayat dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi langsung menyambangi stan Jeep Wrangler, yang khusus menampilkan Wrangler Unlimited dengan harga Rp 885 juta. “Ini baru mobil Jeep, gagah dan macho,” canda MS Hidayat kepada wartawan.
MS Hidayat menegaskan penyelenggaran IIMS 2011, merupakan wujud hadirnya mobil murah (low cost car) dan ramah lingkungan (green car). “Tadi Daihatsu, Mitsu -bishi, Suzuki sudah memperkenalkan mobil berteknologi eco green dan hybrid dengan harga di bawah Rp100 juta. Karena ke depannya tren teknologi seperti ini akan menguasai pasar Indonesia. IIMS mendatang sudah harus tersedia mobil murah,“ paparnya.
Judul: IIMS Mendatang Harus Ada Mobil Murah
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Rabu, Juli 27, 2011
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Rabu, Juli 27, 2011
0 comments:
Posting Komentar