Industri automotif nasional menyambut baik rencana pemerintah untuk memproduksi mobil murah, yakni mobil kluster IV dengan harga berkisar Rp30 juta–40 juta per unit dan mobil low cost dengan kisaran harga Rp80 juta per unit.
Namun, kalangan pelaku industri menilai masih perlu kebijakan serius untuk merealisasikan rencana produksi mobil murah tersebut. Kebijakan itu khususnya menyangkut masalah perpajakan. Saat ini, masalah perpajakan menjadi salah satu hambatan yang dihadapi industri automotif nasional dalam mengembangkan mobil murah.
”Tax content-nya di Indonesia tinggi sekali,itu tantangan yang harus diperhatikan,”ujar Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan kepada SINDOdi Jakarta kemarin. Dia memaparkan, saat ini pajak yang dikenakan terhadap industri automotif nasional rata-rata mencapai 45%, sehingga hal ini akan menjadi tantangan yang berarti bagi industri automotif nasional untuk mengembangkan mobil murah.
Johnny yang juga Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) mengungkapkan, saat ini sudah ada empat produsen yang siap memproduksi mobil murah dan masih menunggu kepastian insentif dari pemerintah. Namun, untuk memproduksi mobil seharga Rp40 jutaan dinilai masih berat.“Sekarang saja harga baja tinggi, kecuali kapasitas mesinnya 250 cc,”ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah kembali mewacanakan untuk memproduksi mobil murah dengan harga Rp30-40 juta.Pada tahun pertama, yakni 2012 mendatang, produksi awal sebesar 1.000 unit. Sedangkan targetnya pada 2020, akan diproduksi 2 juta unit mobil. Terkait dengan penjualan mobil hingga April 2011,sepanjang periode Januari–April 2011 tetap lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2010 lalu.
Total penjualan Januari– April 2011 sudah mencapai 106.554 unit atau 14,4% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2010 sebesar 93.154 unit.Penjualan terbesar berasal dari segmen MPV (multi- purpose vehicle) yang mencapai 75.291 unit,naik 17% dibandingkan 2010 64.354 unit. Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto mengatakan, Toyota kembali terpilih sebagai merek terpopuler di kalangan anak muda, dengan mendapatkan penghargaan Indonesia Most Favourite Youth Brand 2011.
Berdasarkan hasil riset MarkPlus terhadap preferensi anak muda di 10 kota besar Indonesia mengenai produk yang biasa mereka konsumsi, Toyota menjadi salah satu merek terfavorit untuk kategori kendaraan roda empat. Riset tersebut dibangun untuk mengetahui kebiasaan anak muda,mulai membeli,hobi, hingga idola yang digemari. Riset ini juga dapat menentukan segmentasi anak muda yang dibagi berdasarkan nilai, tingkah laku, dan juga gaya hidup.
Adapun kota asal responden yang dipilih adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan,Makassar,Denpasar, Palembang, Pekanbaru, dan Banjarmasin. Riset yang dilakukan sebagai kelanjutan dari riset yang sudah dilakukan pada 2010, memiliki beberapa pertanyaan yang sifatnya tracking atau pengulangan dari pertanyaan riset pada 2010.
Hal ini untuk melihat apakah ada perubahan habit dari anak muda dan perubahan keinginan dari produk yang biasa di gunakan muda-mudi tersebut. ”Kami bersyukur Toyota terpilih kembali sebagai merek mobil favorit anak muda. Semoga kami dapat terus menjadi perusahaan automotif yang mengerti kebutuhan gaya hidup berkendara bagi seluruh konsumen,”kata Joko.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/397508
/Sumber : SEPUTAR INDONESIA
Industri automotif nasional menyambut baik rencana pemerintah untuk memproduksi mobil murah, yakni mobil kluster IV dengan harga berkisar Rp30 juta–40 juta per unit dan mobil low cost dengan kisaran harga Rp80 juta per unit.
Namun, kalangan pelaku industri menilai masih perlu kebijakan serius untuk merealisasikan rencana produksi mobil murah tersebut. Kebijakan itu khususnya menyangkut masalah perpajakan. Saat ini, masalah perpajakan menjadi salah satu hambatan yang dihadapi industri automotif nasional dalam mengembangkan mobil murah.
”Tax content-nya di Indonesia tinggi sekali,itu tantangan yang harus diperhatikan,”ujar Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan kepada SINDOdi Jakarta kemarin. Dia memaparkan, saat ini pajak yang dikenakan terhadap industri automotif nasional rata-rata mencapai 45%, sehingga hal ini akan menjadi tantangan yang berarti bagi industri automotif nasional untuk mengembangkan mobil murah.
Johnny yang juga Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) mengungkapkan, saat ini sudah ada empat produsen yang siap memproduksi mobil murah dan masih menunggu kepastian insentif dari pemerintah. Namun, untuk memproduksi mobil seharga Rp40 jutaan dinilai masih berat.“Sekarang saja harga baja tinggi, kecuali kapasitas mesinnya 250 cc,”ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah kembali mewacanakan untuk memproduksi mobil murah dengan harga Rp30-40 juta.Pada tahun pertama, yakni 2012 mendatang, produksi awal sebesar 1.000 unit. Sedangkan targetnya pada 2020, akan diproduksi 2 juta unit mobil. Terkait dengan penjualan mobil hingga April 2011,sepanjang periode Januari–April 2011 tetap lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2010 lalu.
Total penjualan Januari– April 2011 sudah mencapai 106.554 unit atau 14,4% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2010 sebesar 93.154 unit.Penjualan terbesar berasal dari segmen MPV (multi- purpose vehicle) yang mencapai 75.291 unit,naik 17% dibandingkan 2010 64.354 unit. Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto mengatakan, Toyota kembali terpilih sebagai merek terpopuler di kalangan anak muda, dengan mendapatkan penghargaan Indonesia Most Favourite Youth Brand 2011.
Berdasarkan hasil riset MarkPlus terhadap preferensi anak muda di 10 kota besar Indonesia mengenai produk yang biasa mereka konsumsi, Toyota menjadi salah satu merek terfavorit untuk kategori kendaraan roda empat. Riset tersebut dibangun untuk mengetahui kebiasaan anak muda,mulai membeli,hobi, hingga idola yang digemari. Riset ini juga dapat menentukan segmentasi anak muda yang dibagi berdasarkan nilai, tingkah laku, dan juga gaya hidup.
Adapun kota asal responden yang dipilih adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan,Makassar,Denpasar, Palembang, Pekanbaru, dan Banjarmasin. Riset yang dilakukan sebagai kelanjutan dari riset yang sudah dilakukan pada 2010, memiliki beberapa pertanyaan yang sifatnya tracking atau pengulangan dari pertanyaan riset pada 2010.
Hal ini untuk melihat apakah ada perubahan habit dari anak muda dan perubahan keinginan dari produk yang biasa di gunakan muda-mudi tersebut. ”Kami bersyukur Toyota terpilih kembali sebagai merek mobil favorit anak muda. Semoga kami dapat terus menjadi perusahaan automotif yang mengerti kebutuhan gaya hidup berkendara bagi seluruh konsumen,”kata Joko.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/397508
/Sumber : SEPUTAR INDONESIA
Judul: Pelaku Industri Menilai Butuh Banyak Insentif
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Selasa, Juli 12, 2011
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Selasa, Juli 12, 2011
0 comments:
Posting Komentar