Tribunnews.com - Jumat, 22 Juli 2011 10:47 WIB
Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurfahmi Budi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan langkah-langkah strategis progresif untuk meningkatkan level pertumbuhan dunia otomotif nasional, baik dari sisi produksi ataupun gimmick tertentu bagi kalangan konsumen, sehingga seluruh produksi mobil bisa terserap maksimal.
Beberapa langkah krusial yang baru saja dilakukan pemerintah adalah memberi subsidi bea masuk yang ditanggung pemerintah untuk bahan baku komponen impor. Hal ini bertujuan untuk menekan biaya produksi yang selama ini menjadi halangan cukup besar, dan berimbas pada harga mobil yang cukup tinggi.
Padahal andai saja pemerintah mengeluarkan regulasi khusus terkait komponen impot, mobil-mobil produksi nasional, bisa memiliki harga yang lebih kompetitif alias bisa ditekan.
"Melihat kondisi itulah, kami sudah mengeluarkan BM-TDP atawa bea masuk ditanggung pemerintah. Ini bisa menjadi stimulan hebat agar pelaku industri otomotif, dari produsen sampai distributor bisa menunjukkan peningkatan signifikan. Beberapa fasilitas regulasi pendukung juga sedang kami godok, termasuk secara fisik infrastruktur," sebut Hidayat.
Hal penting lain yang patut mendapat perhatian adalah kesediaan pemerintah untuk melakukan harmonisasi tarif bea masuk Completely Built Up (CBU), Completely Knock Down (CKD) dan Incompletely Knock Down (IKD). Pengaturan ini berfungsi untuk mendorong terjadinya pendalaman struktur industri.
Selain itu, dalam waktu dekat, pemerintah juga akan mengoperasionalkan pelabuhan mobil (car port) sebagai fasilitas penunjang. Selama ini, masalah ketersediaan pelabuhan khusus bongkar muat mobil memang menjadi kendala. "Fasilitas ini pasti bisa makin menggerakkan industri otomotif. Kini mobil tak bersanding lagi dengan kontainer umum," tegas menteri yang juga eks Ketua Umum Apindo tersebut.
Tribunnews.com - Jumat, 22 Juli 2011 10:47 WIB
Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurfahmi Budi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan langkah-langkah strategis progresif untuk meningkatkan level pertumbuhan dunia otomotif nasional, baik dari sisi produksi ataupun gimmick tertentu bagi kalangan konsumen, sehingga seluruh produksi mobil bisa terserap maksimal.
Beberapa langkah krusial yang baru saja dilakukan pemerintah adalah memberi subsidi bea masuk yang ditanggung pemerintah untuk bahan baku komponen impor. Hal ini bertujuan untuk menekan biaya produksi yang selama ini menjadi halangan cukup besar, dan berimbas pada harga mobil yang cukup tinggi.
Padahal andai saja pemerintah mengeluarkan regulasi khusus terkait komponen impot, mobil-mobil produksi nasional, bisa memiliki harga yang lebih kompetitif alias bisa ditekan.
"Melihat kondisi itulah, kami sudah mengeluarkan BM-TDP atawa bea masuk ditanggung pemerintah. Ini bisa menjadi stimulan hebat agar pelaku industri otomotif, dari produsen sampai distributor bisa menunjukkan peningkatan signifikan. Beberapa fasilitas regulasi pendukung juga sedang kami godok, termasuk secara fisik infrastruktur," sebut Hidayat.
Hal penting lain yang patut mendapat perhatian adalah kesediaan pemerintah untuk melakukan harmonisasi tarif bea masuk Completely Built Up (CBU), Completely Knock Down (CKD) dan Incompletely Knock Down (IKD). Pengaturan ini berfungsi untuk mendorong terjadinya pendalaman struktur industri.
Selain itu, dalam waktu dekat, pemerintah juga akan mengoperasionalkan pelabuhan mobil (car port) sebagai fasilitas penunjang. Selama ini, masalah ketersediaan pelabuhan khusus bongkar muat mobil memang menjadi kendala. "Fasilitas ini pasti bisa makin menggerakkan industri otomotif. Kini mobil tak bersanding lagi dengan kontainer umum," tegas menteri yang juga eks Ketua Umum Apindo tersebut.
Judul: Pemerintah Subsidi Bea Masuk Komponen
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Jumat, Juli 22, 2011
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Jumat, Juli 22, 2011
0 comments:
Posting Komentar