Jumat, 09 Desember 2011

Gerhana bulan total akan kembali terjadi di Indonesia hari Sabtu, 10 Desember 2011.

Gerhana bulan total akan kembali terjadi di Indonesia akhir pekan ini, tepatnya hari Sabtu, 10 Desember 2011.

Mengutip situs bosscha.itb.ac.id disebutkan, gerhana bulan terjadi saat bulan melintas di belakang bumi, sehingga bulan akan masuk ke dalam bayang-bayang bumi.

Inilah perkiraan waktu gerhana dari astronomical almanac: pada pukul 18.33 bulan memasuki penumbra bumi akan tampak dari bumi cahaya bulan melemah. Jika langit cerah, samar-samar dapat terlihat bayangan gelap di permukaan bulan. Pukul 19.45 bulan memasuki umbra bumi, bulan tampak terpotong, pukul 21.06 bulan seluruhnya masuk ke dalam umbra bumi, tampak bulan berwarna kemerahan, pukul 21.33 bulan berada di tengah perjalanan melintasi umbra bumi, ini puncak gerhana, tampak bulan berwarna kemerahan, pukul 21.57 bulan mulai keluar dari umbra bumi, bulan tampak terpotong, pukul 23.18 bulan seluruhnya keluar dari umbra bumi, bulan tampak bulat utuh lagi, dan pukul 00.29 bulan keluar dari penumbra bumi tampak cahaya bulan terang seperti purnama pada biasanya.

Peristiwa gerhana bulan total ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Tanpa menggunakan alat (teleskop) sekalipun, peristiwa gerhana ini tetap dapat dinikmati. Cukup dengan mencari tempat yang agak lapang agar pandangan ke arah timur tidak terhalang.

Dalam momen gerhana bulan total kali Observatorium Bosscha selain melakukan pengamatan tertutup yang dilakukan oleh staf dan mahasiswa astronomi, juga melakukan pengamatan untuk disiarkan melalui web (live streamning). Tayangan live streaming ini merupakan salah satu agenda dari jejaring pengamatan hilal. Masyarakat dapat melihat hasil pengamatan ini melalui situs http://hilal.kominfo.go.id atau di web bosscha.

Selain itu juga disediakan pengamatan untuk tamu dan publik disediakan 2 teleskop bagi masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana bulan di Observatorium Bosscha. Teleskop yang disediakan adalah teleskop berdiameter 6 cm dan 11 cm.

Mengingat gerhana bulan ini terjadi di musim hujan, cuaca menjadi faktor yang sangat menentukan apakah gerhana bulan akan dapat terlihat atau tidak. Jika cuaca berawan, tentu gerhana bulan tidak akan terlihat.(ipg)
Gerhana bulan total akan kembali terjadi di Indonesia akhir pekan ini, tepatnya hari Sabtu, 10 Desember 2011.

Mengutip situs bosscha.itb.ac.id disebutkan, gerhana bulan terjadi saat bulan melintas di belakang bumi, sehingga bulan akan masuk ke dalam bayang-bayang bumi.

Inilah perkiraan waktu gerhana dari astronomical almanac: pada pukul 18.33 bulan memasuki penumbra bumi akan tampak dari bumi cahaya bulan melemah. Jika langit cerah, samar-samar dapat terlihat bayangan gelap di permukaan bulan. Pukul 19.45 bulan memasuki umbra bumi, bulan tampak terpotong, pukul 21.06 bulan seluruhnya masuk ke dalam umbra bumi, tampak bulan berwarna kemerahan, pukul 21.33 bulan berada di tengah perjalanan melintasi umbra bumi, ini puncak gerhana, tampak bulan berwarna kemerahan, pukul 21.57 bulan mulai keluar dari umbra bumi, bulan tampak terpotong, pukul 23.18 bulan seluruhnya keluar dari umbra bumi, bulan tampak bulat utuh lagi, dan pukul 00.29 bulan keluar dari penumbra bumi tampak cahaya bulan terang seperti purnama pada biasanya.

Peristiwa gerhana bulan total ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Tanpa menggunakan alat (teleskop) sekalipun, peristiwa gerhana ini tetap dapat dinikmati. Cukup dengan mencari tempat yang agak lapang agar pandangan ke arah timur tidak terhalang.

Dalam momen gerhana bulan total kali Observatorium Bosscha selain melakukan pengamatan tertutup yang dilakukan oleh staf dan mahasiswa astronomi, juga melakukan pengamatan untuk disiarkan melalui web (live streamning). Tayangan live streaming ini merupakan salah satu agenda dari jejaring pengamatan hilal. Masyarakat dapat melihat hasil pengamatan ini melalui situs http://hilal.kominfo.go.id atau di web bosscha.

Selain itu juga disediakan pengamatan untuk tamu dan publik disediakan 2 teleskop bagi masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana bulan di Observatorium Bosscha. Teleskop yang disediakan adalah teleskop berdiameter 6 cm dan 11 cm.

Mengingat gerhana bulan ini terjadi di musim hujan, cuaca menjadi faktor yang sangat menentukan apakah gerhana bulan akan dapat terlihat atau tidak. Jika cuaca berawan, tentu gerhana bulan tidak akan terlihat.(ipg)
thumbnail
Judul: Gerhana bulan total akan kembali terjadi di Indonesia hari Sabtu, 10 Desember 2011.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Pengetahuan :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz