Kamis, 21 Juli 2011

Indonesia diprediksi akan mencapai target produksi 2 juta mobil pada tahun 2020

Jakarta-Indonesia diprediksi akan mencapai target produksi 2 juta mobil pada tahun 2020 seiring dengan meningkatnya permintaan seperti yang tertera dalam road map industri otomotif yang disusun oleh Pemerintah . Populasi kaum muda Indonesia didukung oleh iklim investasi yang kian berkembang dan kondisi politik yang relatif stabil serta pertumbuhan ekonomi yang kuat akan mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan dalam jangka panjang.

Pada tahun 2010, Indonesia menduduki peringkat kedua terbesar pasar otomotif di ASEAN, dengan selisih hanya beberapa ribu kendaraan dari Thailand. Berdasarkan analisa Frost & Sullivan, pasar otomotif Indonesia telah menunjukkan tingkat pertumbuhan luar biasa mencapai 58.1% di tahun 2010 jika dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand.

Vivek Vaidya, Vice President, Automotive & Transportation, Frost & Sullivan mengungkapkan bahwa Ïndonesia diprediksi akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di ASEAN dengan peningkatan PDB per kapita diperkirakan mencapai lebih dari 9%. Ini akan mendorong Indonesia menjadi negara yang penting bagi pasar otomotif,”ungkap Vivek pada acara 6th Indonesia International Automotive Conference, di Jiexpo – Kemayoran, Jakarta hari ini, seperti terungkap dari rilis yang diterbitkan Frost & Sullivan, hari ini (21/7).

Ia juga mengungkapkan bahwa segmen MPV akan tetap mempertahankan laju pertumbuhan yang pesat seiring dengan popularitasnya yang sangat tinggi. Pasar MPV Indonesia diprediksi akan tumbuh pada CAGR 10% mencapai 619, 972 unit pada 2018.

“Ïndonesia telah dipertimbangkan untuk menjadi basis produksi MPV untuk pasar domestik dan ekspor di kawasan Asia Pasifik. Posisi geografis Indonesia yang strategis menjadi pertimbangan utama terkait efisiensi biaya produksi dan distribusi,” Vivek menambahkan.

Eugene van de Weerd, Country Director Frost & Sullivan Indonesia mengatakan bahwa Indonesia telah memformulasikan road map industri otomotif dimana pemerintah berencana untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Multi Purpose Vehicles (MPV), Sport Utility Vehicles (SUV), sedan mini, truk komersial diatas 24 ton, mobil hybrid, sedan ukuran sedang, dan mobil premium pada 2025.

“Road map tersebut tidak hanya mencakup pentingnya peran industri otomotif bagi ekonomi Indonesia, tapi juga menggambarkan dukungan Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia,” kata Eugene.

Namun demikian, demi mencapai produksi 2 juta mobil, Eugene menganjurkan baik pihak Pemerintah maupun swasta untuk mengidentifikasi pasar yang tengah berkembang secara global sehingga dapat menyediakan produk yang tepat dengan harga yang tepat, serta membangun merek-merek “made in Indonesia”dan memperkuat sektor komponen otomotif lokal.

“Kita tentu berharap pertumbuhan positif yang telah dicapai dapat dipertahankan dan saat ini merupakan waktu yang paling tepat bagi Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan yang ada. Dukungan pemerintah yang berkesinambungan terhadap industri otomotif akan membantu memperkuat perekonomian Indonesia untuk jangka waktu yang panjang,” tutup Eugene.(rosyid)
Jakarta-Indonesia diprediksi akan mencapai target produksi 2 juta mobil pada tahun 2020 seiring dengan meningkatnya permintaan seperti yang tertera dalam road map industri otomotif yang disusun oleh Pemerintah . Populasi kaum muda Indonesia didukung oleh iklim investasi yang kian berkembang dan kondisi politik yang relatif stabil serta pertumbuhan ekonomi yang kuat akan mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan dalam jangka panjang.

Pada tahun 2010, Indonesia menduduki peringkat kedua terbesar pasar otomotif di ASEAN, dengan selisih hanya beberapa ribu kendaraan dari Thailand. Berdasarkan analisa Frost & Sullivan, pasar otomotif Indonesia telah menunjukkan tingkat pertumbuhan luar biasa mencapai 58.1% di tahun 2010 jika dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand.

Vivek Vaidya, Vice President, Automotive & Transportation, Frost & Sullivan mengungkapkan bahwa Ïndonesia diprediksi akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di ASEAN dengan peningkatan PDB per kapita diperkirakan mencapai lebih dari 9%. Ini akan mendorong Indonesia menjadi negara yang penting bagi pasar otomotif,”ungkap Vivek pada acara 6th Indonesia International Automotive Conference, di Jiexpo – Kemayoran, Jakarta hari ini, seperti terungkap dari rilis yang diterbitkan Frost & Sullivan, hari ini (21/7).

Ia juga mengungkapkan bahwa segmen MPV akan tetap mempertahankan laju pertumbuhan yang pesat seiring dengan popularitasnya yang sangat tinggi. Pasar MPV Indonesia diprediksi akan tumbuh pada CAGR 10% mencapai 619, 972 unit pada 2018.

“Ïndonesia telah dipertimbangkan untuk menjadi basis produksi MPV untuk pasar domestik dan ekspor di kawasan Asia Pasifik. Posisi geografis Indonesia yang strategis menjadi pertimbangan utama terkait efisiensi biaya produksi dan distribusi,” Vivek menambahkan.

Eugene van de Weerd, Country Director Frost & Sullivan Indonesia mengatakan bahwa Indonesia telah memformulasikan road map industri otomotif dimana pemerintah berencana untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Multi Purpose Vehicles (MPV), Sport Utility Vehicles (SUV), sedan mini, truk komersial diatas 24 ton, mobil hybrid, sedan ukuran sedang, dan mobil premium pada 2025.

“Road map tersebut tidak hanya mencakup pentingnya peran industri otomotif bagi ekonomi Indonesia, tapi juga menggambarkan dukungan Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia,” kata Eugene.

Namun demikian, demi mencapai produksi 2 juta mobil, Eugene menganjurkan baik pihak Pemerintah maupun swasta untuk mengidentifikasi pasar yang tengah berkembang secara global sehingga dapat menyediakan produk yang tepat dengan harga yang tepat, serta membangun merek-merek “made in Indonesia”dan memperkuat sektor komponen otomotif lokal.

“Kita tentu berharap pertumbuhan positif yang telah dicapai dapat dipertahankan dan saat ini merupakan waktu yang paling tepat bagi Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan yang ada. Dukungan pemerintah yang berkesinambungan terhadap industri otomotif akan membantu memperkuat perekonomian Indonesia untuk jangka waktu yang panjang,” tutup Eugene.(rosyid)
thumbnail
Judul: Indonesia diprediksi akan mencapai target produksi 2 juta mobil pada tahun 2020
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Otomotif :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz