Sabtu, 09 Juli 2011

Mobil bukan lagi sebagai alat transportasi

Saat ini, makna mobil bukan lagi semata sebagai alat transportasi. Indikasinya saat ini bisa disimak dari populasi konsumen yang memberi pengertian berbeda-beda terus meningkat, terlebih jika dipengaruhi oleh kualifikasi pekerjaan dan gaya hidup masing-masing. Dengan kata lain, semakin banyak konsumen yang makin selektif dalam membuat prioritas untuk menilai kendaraan, termasuk urusan mencari kendaraan dengan brand bernilai tinggi namun dengan harga yang kompetitif.

Mobil menjadi gaya hidup dan alat ukur status sosial dalam bermasyarakat. Mobil sangat membantu dalam menjalani kegiatan kehidupan sehari hari, contohnya di suatu pasar mobil berguna mengangkut barang dagangan dalam pendistribusian. Untuk memiliki sebuah mobil tidaklah mudah, maka dari itu mobil bisa menjadi alat ukur status sosial semakin bagus mobil atau saemakin banyak jumlah mobil yang dimiliki maka bisa diketahui harta kekayaan seseorang.

Mobil dapat menjadi suatu alat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari atau bisa memberi dampak positif atau kerugian, inilah manfaat dan kerugian dalam teknologi mobil.

Manfaat mobil untuk melancarkan aktifitas, memudahkan kita dalam bepergian jarak jauh, negatifnya, kita harus keluar mengeluarkan uang untuk membeli bahan bakar, bahan bakar jika diambil terus menerus dari perut bumi maka minyak bumi akan habis di masa yang akan datang jika minyak bumi habis mau tidak mau kita kembali memakai kendaraan tanpa bahan bakar minyak atau pun kendaraan bertenaga surya.

Selain itu, asap yang ditimbulkan menyebabkan polusi udara yang juga disebut rumah kaca yang membuat atmosfer di langit menjadi tipis sehingga tidak dapat menahan panas matahari sehingga menjadi pemanasan global yang membuat pendingin bumi yaitu kutub utara dan kutub selatan menipis yag dapat menjadi bencana dunia. Sinar UV yang harusnya memantulkan keluar lapisan atmosfer, tapi karena ada selimut panas malah terserap balik ke bumi karena polusi, maka bumi kita smakin panas.

Selain itu ada juga manfaat lainnya dari segi sosial dan kesenangan, menaikkan prestige pemiliknya dan sebagai ajang olahraga. Jika mempunyai keahlian khusus dalam menggunakan mobil, gunakan keahlian tersebut dengan baik contohnya menjadi pembalap, jika berprestasi dalam tingkat internasional maka kita dapat pahlawan dan mengharumkan nama bangsa di negeri orang.

Dari segi negatifnya kalau kita memilii keahlian tapi tidak digunakan dalam tempat yang benar maka akan mendatangkan keruguan bagi orang lain dan diri sendiri, contohnya balapan liar, selain mengganggu ketertiban, balapan liar juga membahayakan diri sendiri karena keamanan tidakterjamin.

Sisi negatif mobil dari segi kegunaan mobil yaitu kita menjadi malas, membuat badan kita sedikit bergerak dan mudah sakit karena tidak berkeringat, kurangi pemkaian mobil dan sering-sering olahraga agar tidak mudah sakit. Dari segi sosial mobil juga dapat memberi dampak negatif, di negeri ini masih banyak orang miskin banyak orang yang tidak mampu untuk membeli mobil atau membeli mobil bagus. Perbedaan kelas-kelas sosial tersebut bisa menjadi dampak yang tidak baik yang bisa melahirkan kekacauan dan tindak kriminal, banyaknya pencurian mobil, pembunuhan dan perampasan pada pemilik mobil adalah akibat dari kecemburuan sosial yang ada disekitar kehidupan bermasyarakat.

Dalam bidang ekonomi, mobil bisa menjadi barang dagangan yang mewah dan bernilai tinggi. Karena membutuhkan biaya produksi yang tidak sedikit,maka harga yang ditawarkan manjadi mahal. Mobil menjadi barang incaran para produsen-produsen yang akhirnya timbul industry-industri di bidang permobilan seperti industry perakitan mobil yang menjamur di Indonesia maupun negara-negara lain yang belum bisa memproduksi barang baku untuk pembuatan mobil itu sendiri.

Para produsen maupun pemilik modal bisa meraup keuntungan yang besar dari hasil perdagangan mobil itu sendiri. Pengaruh yang sangat besar yang ditimbulkan dari industry mobil ini adalah membuka banyak lapangan kerja bagi para pengangguran tidak terkecuali di negara kita. Walaupun masih mendatangkan tenaga-tenaga ahli dari luar negeri, tapi tetap saja industry perakitan mobil membutuhkan banyak karyawan. Sehingga tingkat pengangguran di Indonesia dapat berkurang.

Dari berdirinya industry-industri permobilan, muncul sebuah persaingan atau masalah di Indonesia. Sejak awal orde baru di mulai,pemerintah membuat kebijakan tentang proyek   pengembangan mobil nasional (mobnas) dengan merk Timor. Proyek tersebut unik dan controversial.kontrovensinya bukan hanya terdapat pada masyarakat Indonesia, tetapi dari masyarakat ekonomi dunia. Sampai-sampai pada taraf internasional Mobnas Indonesia menjadi topic persengketaan di WTO.

Dimana letak kontroversinya juga sudah banyak dibahas. Intinya untuk menjamin sukses proyek mobnas di tempuh jalur khusus.hanya PT. Timor Putra Nasional yang berhak atas penghapusan bea masuk, PPN dan pajak Penjualan Barang Mewah. PT PTN mendapat status perusahaan pionir dalam bidang mobil nasional,tetapi ternyata kesulitan mendapatkan fasilitas produksi di dalam negeri.

Terlepas dari pro kontra tentang kebijakan mobil nasional Timor,ternyata mengakibatkan dampak yang menarik. Yaitu muncul mobil-mobil nasional baru seperti Cakra dan Nenggaladan yang terakhir Bakrie yang semuanya juga dijual dengan harga lebih murah dari mobilbuatan Jepang. Walaupun lebih mahal dari Timor. Kembali pada Mobnas,kalau harganya ternyata bisa begitu rendah dibandingkan sebelumnya,bisa menjadi pertanda bahwa Indonesia mulai memasuki era perdagangan bebas yang akan mampu bersaing dengan luar negeri dalam permobilan.  Tetapi tidak, karena harga murah itu bukan karena pabrik mobil di Indonesia sudah bisa membuat mobilnya sendiridengan harga pokok yang rendah.

Perkembangan rezim ekonomi-politik Orde Baru sangat diwarnai oleh interaksi yang kuat antara pemilik modal dan penguasa. Hal ini tak dapat dilepaskan dari tujuan utama rezim Orde Baru yang menjadikan pembangunan ekonomi sebagai prioritas utama, sebagai konsekuensi logis dari kritiknya atas kesalahan Orde Lama, yang antara lain berupa terbengkalainya keadaan ekonomi dalam bentuk kerusakan ekonomi secara nasional dan terlambatnya industrialisasi. Semenjak Orde Baru menata kehidupan ideologi-politik dan terutama ekonomi di penghujung dekade 60-an, Orde Baru telahmencanangkan strategi “maksimalisasi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi”.

Akan tetapi, adanya sejumlah konflik pada tataran ekonomi dan politik membantah anggapan ini. Banyak kebijakan diambil bukan karena hal itu merupakan pilihan rasional terbaik, namun lebih karena menjanjikan pertumbuhan dalam bentuk tatanan sosial dan ekonomi yang dapat diterima  oleh penguasa politik baru Indonesia saat itu. Hal ini dapat jelas terlihat pada penentuan pelaksana program mobnas “Maleo” dan “Timor”. Sebagai pusat dari struktur atau elit yang berkuasa, Soeharto cenderung berupaya memenangkan kepentingan para kroninya. Apalagi dalam  industri otomotif yang merupakan bisnis yang prestisius, dan juga menjanjikan keuntungan yang signifikan bila dilakukan dalam skala yang sesuai.

Dari pokok masalah diatas kita melihat bahwa Negara atau elit berkuasa punya intervensi yang kuat, inilah yang dilakukan oleh Soeharto dibawah rezim orde baru, bahkan birokrasi dan partai  dibuat tidak berdaya oleh rezim Soeharto, tidak itu hanya Soeharto punya intervensi yang kuat untuk menentukan siapa yang akan memimpin perusahaan milik negara, ditunjuknya anaknya Tommy menjadi pemimpin perusahan Nasional Mobil Timor menunjukkan betapa kuatnya intervensi Soeharto ketika itu, ”decision making”   negara dikendalikan secara penuh  kebijakan oleh Soeharto.

Teori elit  apabila kita hubungkan“ aktor ekonomi  dengan aktor politik (elit),perbedaannya, pelaku ekonomi mencari kepuasan materiil yaitu bagaimana kepentingan bisnis mereka lancar, mendapatkan izin untuk perusahaan, meminjam istilah yang ditulis oleh  R. Malthus dalam bukunya yang berjudul,”Principles of Political Economy, 1820”.

Meminjam teori Olson,  yang  menjelaskan hubungan antara pengusaha dengan penguasa yang menjelaskan ketika pengusaha sebagai aktor ekonomi dengan penguasa sebagai aktor politik (elit) apabila telah melakukan koalisi dan kolusi, maka akan merusak sistem ekonomi bahkan menghancurkan ekonomi suatu bangsa. Inilah yang terjadi pada masa rezim Orde Baru, ketika penguasa melakukan kolusi dengan pengusaha, seperti PT Timor Putra Nasional misalnya, penunjukan langsung Tommy sebagai pelaksana mobil nasional yaitu Mobil Timor, dan tidak rasional sama sekali,  Tommy menjadi pelaksana industri otomotif nasional mobil Timor.

Kesimpulannya, mobil merupakan suatu barang yang mengalami perubahan yang besar mulai dari pembuatannya maupun fungsinya. Yang terlihat jelas perubahannya adalah dari segi fungsi. Kini mobil tidak lagi sekedar menjadi alat transportasi saja,melainkan menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi yang bisa menghasilkan keuntungan yang besar bagi para produsen dan pemilik modal. sehingga banyak dimanfaatkan oleh rezim penguasa yang menguasai perekonomian di Indonesia yang bisa turun menurun ke anak cucu. Yang mengakibatkan perubahan ekonomi bisa terjadi secara terus-menerus.

Daftar Pustaka:

Tia Blog, Mobil dan kaitannya dengan ekonomi
Sztompka, Piotr. 2008. Sosiologi perubahan Sosial. Jakarta: Prenada
Gie, Kwik kian. 1998. Gonjang-Ganjing Ekonomi Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Saat ini, makna mobil bukan lagi semata sebagai alat transportasi. Indikasinya saat ini bisa disimak dari populasi konsumen yang memberi pengertian berbeda-beda terus meningkat, terlebih jika dipengaruhi oleh kualifikasi pekerjaan dan gaya hidup masing-masing. Dengan kata lain, semakin banyak konsumen yang makin selektif dalam membuat prioritas untuk menilai kendaraan, termasuk urusan mencari kendaraan dengan brand bernilai tinggi namun dengan harga yang kompetitif.

Mobil menjadi gaya hidup dan alat ukur status sosial dalam bermasyarakat. Mobil sangat membantu dalam menjalani kegiatan kehidupan sehari hari, contohnya di suatu pasar mobil berguna mengangkut barang dagangan dalam pendistribusian. Untuk memiliki sebuah mobil tidaklah mudah, maka dari itu mobil bisa menjadi alat ukur status sosial semakin bagus mobil atau saemakin banyak jumlah mobil yang dimiliki maka bisa diketahui harta kekayaan seseorang.

Mobil dapat menjadi suatu alat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari atau bisa memberi dampak positif atau kerugian, inilah manfaat dan kerugian dalam teknologi mobil.

Manfaat mobil untuk melancarkan aktifitas, memudahkan kita dalam bepergian jarak jauh, negatifnya, kita harus keluar mengeluarkan uang untuk membeli bahan bakar, bahan bakar jika diambil terus menerus dari perut bumi maka minyak bumi akan habis di masa yang akan datang jika minyak bumi habis mau tidak mau kita kembali memakai kendaraan tanpa bahan bakar minyak atau pun kendaraan bertenaga surya.

Selain itu, asap yang ditimbulkan menyebabkan polusi udara yang juga disebut rumah kaca yang membuat atmosfer di langit menjadi tipis sehingga tidak dapat menahan panas matahari sehingga menjadi pemanasan global yang membuat pendingin bumi yaitu kutub utara dan kutub selatan menipis yag dapat menjadi bencana dunia. Sinar UV yang harusnya memantulkan keluar lapisan atmosfer, tapi karena ada selimut panas malah terserap balik ke bumi karena polusi, maka bumi kita smakin panas.

Selain itu ada juga manfaat lainnya dari segi sosial dan kesenangan, menaikkan prestige pemiliknya dan sebagai ajang olahraga. Jika mempunyai keahlian khusus dalam menggunakan mobil, gunakan keahlian tersebut dengan baik contohnya menjadi pembalap, jika berprestasi dalam tingkat internasional maka kita dapat pahlawan dan mengharumkan nama bangsa di negeri orang.

Dari segi negatifnya kalau kita memilii keahlian tapi tidak digunakan dalam tempat yang benar maka akan mendatangkan keruguan bagi orang lain dan diri sendiri, contohnya balapan liar, selain mengganggu ketertiban, balapan liar juga membahayakan diri sendiri karena keamanan tidakterjamin.

Sisi negatif mobil dari segi kegunaan mobil yaitu kita menjadi malas, membuat badan kita sedikit bergerak dan mudah sakit karena tidak berkeringat, kurangi pemkaian mobil dan sering-sering olahraga agar tidak mudah sakit. Dari segi sosial mobil juga dapat memberi dampak negatif, di negeri ini masih banyak orang miskin banyak orang yang tidak mampu untuk membeli mobil atau membeli mobil bagus. Perbedaan kelas-kelas sosial tersebut bisa menjadi dampak yang tidak baik yang bisa melahirkan kekacauan dan tindak kriminal, banyaknya pencurian mobil, pembunuhan dan perampasan pada pemilik mobil adalah akibat dari kecemburuan sosial yang ada disekitar kehidupan bermasyarakat.

Dalam bidang ekonomi, mobil bisa menjadi barang dagangan yang mewah dan bernilai tinggi. Karena membutuhkan biaya produksi yang tidak sedikit,maka harga yang ditawarkan manjadi mahal. Mobil menjadi barang incaran para produsen-produsen yang akhirnya timbul industry-industri di bidang permobilan seperti industry perakitan mobil yang menjamur di Indonesia maupun negara-negara lain yang belum bisa memproduksi barang baku untuk pembuatan mobil itu sendiri.

Para produsen maupun pemilik modal bisa meraup keuntungan yang besar dari hasil perdagangan mobil itu sendiri. Pengaruh yang sangat besar yang ditimbulkan dari industry mobil ini adalah membuka banyak lapangan kerja bagi para pengangguran tidak terkecuali di negara kita. Walaupun masih mendatangkan tenaga-tenaga ahli dari luar negeri, tapi tetap saja industry perakitan mobil membutuhkan banyak karyawan. Sehingga tingkat pengangguran di Indonesia dapat berkurang.

Dari berdirinya industry-industri permobilan, muncul sebuah persaingan atau masalah di Indonesia. Sejak awal orde baru di mulai,pemerintah membuat kebijakan tentang proyek   pengembangan mobil nasional (mobnas) dengan merk Timor. Proyek tersebut unik dan controversial.kontrovensinya bukan hanya terdapat pada masyarakat Indonesia, tetapi dari masyarakat ekonomi dunia. Sampai-sampai pada taraf internasional Mobnas Indonesia menjadi topic persengketaan di WTO.

Dimana letak kontroversinya juga sudah banyak dibahas. Intinya untuk menjamin sukses proyek mobnas di tempuh jalur khusus.hanya PT. Timor Putra Nasional yang berhak atas penghapusan bea masuk, PPN dan pajak Penjualan Barang Mewah. PT PTN mendapat status perusahaan pionir dalam bidang mobil nasional,tetapi ternyata kesulitan mendapatkan fasilitas produksi di dalam negeri.

Terlepas dari pro kontra tentang kebijakan mobil nasional Timor,ternyata mengakibatkan dampak yang menarik. Yaitu muncul mobil-mobil nasional baru seperti Cakra dan Nenggaladan yang terakhir Bakrie yang semuanya juga dijual dengan harga lebih murah dari mobilbuatan Jepang. Walaupun lebih mahal dari Timor. Kembali pada Mobnas,kalau harganya ternyata bisa begitu rendah dibandingkan sebelumnya,bisa menjadi pertanda bahwa Indonesia mulai memasuki era perdagangan bebas yang akan mampu bersaing dengan luar negeri dalam permobilan.  Tetapi tidak, karena harga murah itu bukan karena pabrik mobil di Indonesia sudah bisa membuat mobilnya sendiridengan harga pokok yang rendah.

Perkembangan rezim ekonomi-politik Orde Baru sangat diwarnai oleh interaksi yang kuat antara pemilik modal dan penguasa. Hal ini tak dapat dilepaskan dari tujuan utama rezim Orde Baru yang menjadikan pembangunan ekonomi sebagai prioritas utama, sebagai konsekuensi logis dari kritiknya atas kesalahan Orde Lama, yang antara lain berupa terbengkalainya keadaan ekonomi dalam bentuk kerusakan ekonomi secara nasional dan terlambatnya industrialisasi. Semenjak Orde Baru menata kehidupan ideologi-politik dan terutama ekonomi di penghujung dekade 60-an, Orde Baru telahmencanangkan strategi “maksimalisasi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi”.

Akan tetapi, adanya sejumlah konflik pada tataran ekonomi dan politik membantah anggapan ini. Banyak kebijakan diambil bukan karena hal itu merupakan pilihan rasional terbaik, namun lebih karena menjanjikan pertumbuhan dalam bentuk tatanan sosial dan ekonomi yang dapat diterima  oleh penguasa politik baru Indonesia saat itu. Hal ini dapat jelas terlihat pada penentuan pelaksana program mobnas “Maleo” dan “Timor”. Sebagai pusat dari struktur atau elit yang berkuasa, Soeharto cenderung berupaya memenangkan kepentingan para kroninya. Apalagi dalam  industri otomotif yang merupakan bisnis yang prestisius, dan juga menjanjikan keuntungan yang signifikan bila dilakukan dalam skala yang sesuai.

Dari pokok masalah diatas kita melihat bahwa Negara atau elit berkuasa punya intervensi yang kuat, inilah yang dilakukan oleh Soeharto dibawah rezim orde baru, bahkan birokrasi dan partai  dibuat tidak berdaya oleh rezim Soeharto, tidak itu hanya Soeharto punya intervensi yang kuat untuk menentukan siapa yang akan memimpin perusahaan milik negara, ditunjuknya anaknya Tommy menjadi pemimpin perusahan Nasional Mobil Timor menunjukkan betapa kuatnya intervensi Soeharto ketika itu, ”decision making”   negara dikendalikan secara penuh  kebijakan oleh Soeharto.

Teori elit  apabila kita hubungkan“ aktor ekonomi  dengan aktor politik (elit),perbedaannya, pelaku ekonomi mencari kepuasan materiil yaitu bagaimana kepentingan bisnis mereka lancar, mendapatkan izin untuk perusahaan, meminjam istilah yang ditulis oleh  R. Malthus dalam bukunya yang berjudul,”Principles of Political Economy, 1820”.

Meminjam teori Olson,  yang  menjelaskan hubungan antara pengusaha dengan penguasa yang menjelaskan ketika pengusaha sebagai aktor ekonomi dengan penguasa sebagai aktor politik (elit) apabila telah melakukan koalisi dan kolusi, maka akan merusak sistem ekonomi bahkan menghancurkan ekonomi suatu bangsa. Inilah yang terjadi pada masa rezim Orde Baru, ketika penguasa melakukan kolusi dengan pengusaha, seperti PT Timor Putra Nasional misalnya, penunjukan langsung Tommy sebagai pelaksana mobil nasional yaitu Mobil Timor, dan tidak rasional sama sekali,  Tommy menjadi pelaksana industri otomotif nasional mobil Timor.

Kesimpulannya, mobil merupakan suatu barang yang mengalami perubahan yang besar mulai dari pembuatannya maupun fungsinya. Yang terlihat jelas perubahannya adalah dari segi fungsi. Kini mobil tidak lagi sekedar menjadi alat transportasi saja,melainkan menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi yang bisa menghasilkan keuntungan yang besar bagi para produsen dan pemilik modal. sehingga banyak dimanfaatkan oleh rezim penguasa yang menguasai perekonomian di Indonesia yang bisa turun menurun ke anak cucu. Yang mengakibatkan perubahan ekonomi bisa terjadi secara terus-menerus.

Daftar Pustaka:

Tia Blog, Mobil dan kaitannya dengan ekonomi
Sztompka, Piotr. 2008. Sosiologi perubahan Sosial. Jakarta: Prenada
Gie, Kwik kian. 1998. Gonjang-Ganjing Ekonomi Indonesia. Jakarta: Gramedia.
thumbnail
Judul: Mobil bukan lagi sebagai alat transportasi
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Otomotif, Umum :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz