Minggu, 10 Juli 2011

Sapu Angin Karya mahasiswa ITS yang irit Bahan Bakar

Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya terus melakukan penyempurnaan terhadap mobil Sapu Angin yang diciptakannya, sehingga semakin irit n bahan bakar.

Tiga mahasiswa angkatan tahun 2007 itu--Eko Hardianto, Buda Yulia Prasetya, dan Ahmad Nurdin Arpah--menciptakan 3 varian mobil Sapu Angin, yakni Sapu Angin 3, 4, dan Sapu Angin 5.

Eko yang merupakan manajer tim menjelaskan, Sapu Angin 3, 4, dan 5 merupakan penyempurnaan mobil Sapu Angin 2 yang tahun lalu berlaga dalam perlombaan mobil irit bahan bakar tingkat Asia di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Menurut Eko, Sapu Angin 3 mirip Sapu Angin 2. Namun, Eko dan kedua kawannya melakukan penyempurnaan, khususnya pada penataan desain dan perubahan pada mesin.

”Hasilnya, dengan satu liter bahan bakar premium Sapu Angin 3 bisa menempuh jarak 300 kilometer. Sedangkan Sapu Angin 2 hanya jarak 238 kilometer,” kata Eko kepada Tempo, Minggu, 3 Juli 2011.

Mobil Sapu Angin 4, kata Eko, mirip dengan Sapu Angin 3. Penggunaan bahan bakarnya juga 300 kilometer per liter. Namun, yang membedakannya dengan Sapu Angin 3, Sapu Angin 4 menggunakan mesin diesel.

Sapu Angin 3 dan 4, menurut Eko, adalah varian yang mengusung konsep urban content atau city car. Kedua varian tersebut juga merupakan cikal bakal untuk bisa diproduksi secara massal.

Perbedaan mesin antara Sapu Angin 2 dan 3 ada pada penggunaan mesin yang mereka namai Paijo Experiment (PEX). PEX yang dulunya hanya memakai satu busi kali ini dikembangkan menjadi 2 busi. "Kami juga gunakan sistem injeksi yang kami namai sistem iki uteke (bahasa jawa berarti ini otaknya)," ujar Eko.

Sistem ini secara harfiah dinamakan IQU-TECH. Namun, untuk mempermudah dan memberikan ciri kas Jawa Timuran, sistem tersebut dibaca dengan iki uteke.

Mobil Sapu Angin 5 bahkan jauh lebih irit. Dengan satu liter premium, mobil ini bisa menempuh jarak 1.500 kilometer. Varian ini masih merupakan prototipe dengan bentuk yang dan bobot yang lebih kecil dibandingkan Sapu Angin 3 dan 4.

Dengan kelebihan masing-masing, ketiga varian Sapu Angin itu akan diikutsertakan dalam ajang lomba mobil irit bahan bakar pada "Shell Eco Maraton Asia Tahun 2011" yang akan digelar di Malaysia, 10-14 Juli 2011 mendatang.

”Beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga ikut dalam lomba tersebut. Tapi, Sapu Angin 3 adalah satu-satunya mobil yang menggunakan mesin diesel dalam lomba nanti,” ujar Eko pula.

Insititut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang mempunyai tiga tim pada SEM 2011. Tahun lalu ITS memenangkan lomba untuk kategori Urban dengan konsumsi bahan bakar 238 km/liter.

Ketiga mobil yang disertakan dinamakan Sapu Angin, terdiri dari satu Prototipe dan dua Urban. Dua kategori Urban, menggunakan mesin bensin dan diesel.

Sapu Angin 3
Sasis dibuat dari aluminiun dengan bodi polyurethane dan serat gelas. Dimensi: panjang 260 ccm, tinggi 112 cm, lebar 125 ccm dan jarak antar-sumbu roda 1150 cm. Trek depan 110 cm dan belakang 85 cm. Bobotnya ditargetkan 90 kg tanpa pengemudi dan menggunakan ban sepeda motor berdiameter 17 inci.

Untuk menggerakkan Sapu Angin 3, digunakan mesin sepeda motor bebek Honda Revo 110 cc dengan sistem pasokan bahan bakar karburator. Untuk memindahkan tenaga mesin ke roda digunakan sproket dan rantai.

Target yang ingin dicapai, 300 kpl atau berusaha mempertahankan #1. Tahun lalu, tim ini mencapai hasil 238 kpl, ranking pertama SEM Asia 2010.

Sapu Angin 4
Bentuk bodinya mirip dengan Sapu Angin 3, begitu juga dimensinya. Hanya mesin yang berbeda. Mobil ini menggunakan mesin diese4l 210 cc dengan sistem injeksi. Taget konsumsi bahan bakar , 300 kpl atau # 1 di Asia!

Sapu Angin 5
Prototipe ini sasisnya dibuat dari aluminium, bodi dari serat gelas dan polyurethane. Dimensi: panjang 280 cm, tinggi 60 ccm dan elbar 60 cm, jarak sumbu roda 149 cm dan tek 51 cm. Target bobot 40 kg dan menggunakan ban sepeda berdiamteter 21inci

Mesin yang digunakan merupakan hasil eksperimen ITS dan diberi nama pex-02 (paijo experiment-02) berkapasitas 90 cc. Ciri khas mesin ini, langkah superpanjang atau superlong stroke. Untuk memasokan bahan bakar digunakan karburator. Sedangkan untuk meneruskan gerak ke roda, digunakan sproket dan rantai.
Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya terus melakukan penyempurnaan terhadap mobil Sapu Angin yang diciptakannya, sehingga semakin irit n bahan bakar.

Tiga mahasiswa angkatan tahun 2007 itu--Eko Hardianto, Buda Yulia Prasetya, dan Ahmad Nurdin Arpah--menciptakan 3 varian mobil Sapu Angin, yakni Sapu Angin 3, 4, dan Sapu Angin 5.

Eko yang merupakan manajer tim menjelaskan, Sapu Angin 3, 4, dan 5 merupakan penyempurnaan mobil Sapu Angin 2 yang tahun lalu berlaga dalam perlombaan mobil irit bahan bakar tingkat Asia di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Menurut Eko, Sapu Angin 3 mirip Sapu Angin 2. Namun, Eko dan kedua kawannya melakukan penyempurnaan, khususnya pada penataan desain dan perubahan pada mesin.

”Hasilnya, dengan satu liter bahan bakar premium Sapu Angin 3 bisa menempuh jarak 300 kilometer. Sedangkan Sapu Angin 2 hanya jarak 238 kilometer,” kata Eko kepada Tempo, Minggu, 3 Juli 2011.

Mobil Sapu Angin 4, kata Eko, mirip dengan Sapu Angin 3. Penggunaan bahan bakarnya juga 300 kilometer per liter. Namun, yang membedakannya dengan Sapu Angin 3, Sapu Angin 4 menggunakan mesin diesel.

Sapu Angin 3 dan 4, menurut Eko, adalah varian yang mengusung konsep urban content atau city car. Kedua varian tersebut juga merupakan cikal bakal untuk bisa diproduksi secara massal.

Perbedaan mesin antara Sapu Angin 2 dan 3 ada pada penggunaan mesin yang mereka namai Paijo Experiment (PEX). PEX yang dulunya hanya memakai satu busi kali ini dikembangkan menjadi 2 busi. "Kami juga gunakan sistem injeksi yang kami namai sistem iki uteke (bahasa jawa berarti ini otaknya)," ujar Eko.

Sistem ini secara harfiah dinamakan IQU-TECH. Namun, untuk mempermudah dan memberikan ciri kas Jawa Timuran, sistem tersebut dibaca dengan iki uteke.

Mobil Sapu Angin 5 bahkan jauh lebih irit. Dengan satu liter premium, mobil ini bisa menempuh jarak 1.500 kilometer. Varian ini masih merupakan prototipe dengan bentuk yang dan bobot yang lebih kecil dibandingkan Sapu Angin 3 dan 4.

Dengan kelebihan masing-masing, ketiga varian Sapu Angin itu akan diikutsertakan dalam ajang lomba mobil irit bahan bakar pada "Shell Eco Maraton Asia Tahun 2011" yang akan digelar di Malaysia, 10-14 Juli 2011 mendatang.

”Beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga ikut dalam lomba tersebut. Tapi, Sapu Angin 3 adalah satu-satunya mobil yang menggunakan mesin diesel dalam lomba nanti,” ujar Eko pula.

Insititut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang mempunyai tiga tim pada SEM 2011. Tahun lalu ITS memenangkan lomba untuk kategori Urban dengan konsumsi bahan bakar 238 km/liter.

Ketiga mobil yang disertakan dinamakan Sapu Angin, terdiri dari satu Prototipe dan dua Urban. Dua kategori Urban, menggunakan mesin bensin dan diesel.

Sapu Angin 3
Sasis dibuat dari aluminiun dengan bodi polyurethane dan serat gelas. Dimensi: panjang 260 ccm, tinggi 112 cm, lebar 125 ccm dan jarak antar-sumbu roda 1150 cm. Trek depan 110 cm dan belakang 85 cm. Bobotnya ditargetkan 90 kg tanpa pengemudi dan menggunakan ban sepeda motor berdiameter 17 inci.

Untuk menggerakkan Sapu Angin 3, digunakan mesin sepeda motor bebek Honda Revo 110 cc dengan sistem pasokan bahan bakar karburator. Untuk memindahkan tenaga mesin ke roda digunakan sproket dan rantai.

Target yang ingin dicapai, 300 kpl atau berusaha mempertahankan #1. Tahun lalu, tim ini mencapai hasil 238 kpl, ranking pertama SEM Asia 2010.

Sapu Angin 4
Bentuk bodinya mirip dengan Sapu Angin 3, begitu juga dimensinya. Hanya mesin yang berbeda. Mobil ini menggunakan mesin diese4l 210 cc dengan sistem injeksi. Taget konsumsi bahan bakar , 300 kpl atau # 1 di Asia!

Sapu Angin 5
Prototipe ini sasisnya dibuat dari aluminium, bodi dari serat gelas dan polyurethane. Dimensi: panjang 280 cm, tinggi 60 ccm dan elbar 60 cm, jarak sumbu roda 149 cm dan tek 51 cm. Target bobot 40 kg dan menggunakan ban sepeda berdiamteter 21inci

Mesin yang digunakan merupakan hasil eksperimen ITS dan diberi nama pex-02 (paijo experiment-02) berkapasitas 90 cc. Ciri khas mesin ini, langkah superpanjang atau superlong stroke. Untuk memasokan bahan bakar digunakan karburator. Sedangkan untuk meneruskan gerak ke roda, digunakan sproket dan rantai.
thumbnail
Judul: Sapu Angin Karya mahasiswa ITS yang irit Bahan Bakar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Otomotif :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz