JAKARTA: Kendati digadang-gadang sebagai tempat menjanjikan bagi investasi otomotif, ternyata Indonesia menjadi salah satu negara di Asean yang mengoleksi banyak penduduk berdaya beli rendah untuk mendapatkan mobil baru paling murah. Analisis Frost & Sullivan yang diperoleh Bisnis menyebutkan Indonesia menjadi negara kedua terlemah setelah Vietnam dalam hal daya beli penduduknya untuk sebuah mobil baru (affordability index car), sedangkan Malaysia menjadi negara terkuat di Asean.
Di Malaysia, tulis analisis tersebut, mobil baru termurah rata-rata setara dengan 8 bulan penghasilan rumah tangga penduduknya, sedangkan Vietnam setara dengan 339 bulan. Di Thailand, membeli mobil baru sama mudahnya dengan membeli pikap kabin tunggal yang di Indonesia harganya setara dengan satu unit MPV (multipurpose vehicle).
Jika penduduk Indonesia ingin mendapatkan mobil baru, mereka harus rela bersabar selama 104 bulan. Frost & Sullivan menyatakan penelitiannya tersebut berdasarkan perhitungan produk domestik bruto (PDB) per kapita penduduk di kawasan Asean.
Pada 2010, Indonesia diketahui memiliki PDB sebesar US$3.000 per kapita. Artinya, rata-rata penghasilan penduduk Indonesia per tahun berkisar Rp25,5 juta. Jika dihitung secara bulanan, pendapatan per kapita penduduk Indonesia setara dengan Rp2,12 juta.
Apabila masyarakat kita dipaksa menyisihkan penghasilan per bulannya tersebut sekitar 50% (Rp1,625 juta), dengan indeks 104 tersebut, mereka bisa mendapatkan mobil murah baru dengan harga sekitar Rp110,5 juta per unit.
Pada sisi lain, pemerintah menargetkan penjualan mobil bisa menembus 1 juta unit paling cepat diraih pada 2013. Dengan kondisi pendapatan per kapita penduduk terendah kedua di Asean, Kementerian Perindustrian tetap optimistis hal tersebut tak akan mengganggu target.
“Pada tahun ini, Gaikindo [Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia] menargetkan penjualan mobil 840.000 unit. Dengan pendapatan per kapita Indonesia saat ini, kami masih optimistis target penjualan mobil sebesar 1 juta unit pada 2013 bisa tercapai,” kata Suprijanto, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi kepada Bisnis hari ini. Oleh: Yusuf Waluyo Jati
JAKARTA: Kendati digadang-gadang sebagai tempat menjanjikan bagi investasi otomotif, ternyata Indonesia menjadi salah satu negara di Asean yang mengoleksi banyak penduduk berdaya beli rendah untuk mendapatkan mobil baru paling murah. Analisis Frost & Sullivan yang diperoleh Bisnis menyebutkan Indonesia menjadi negara kedua terlemah setelah Vietnam dalam hal daya beli penduduknya untuk sebuah mobil baru (affordability index car), sedangkan Malaysia menjadi negara terkuat di Asean.
Di Malaysia, tulis analisis tersebut, mobil baru termurah rata-rata setara dengan 8 bulan penghasilan rumah tangga penduduknya, sedangkan Vietnam setara dengan 339 bulan. Di Thailand, membeli mobil baru sama mudahnya dengan membeli pikap kabin tunggal yang di Indonesia harganya setara dengan satu unit MPV (multipurpose vehicle).
Jika penduduk Indonesia ingin mendapatkan mobil baru, mereka harus rela bersabar selama 104 bulan. Frost & Sullivan menyatakan penelitiannya tersebut berdasarkan perhitungan produk domestik bruto (PDB) per kapita penduduk di kawasan Asean.
Pada 2010, Indonesia diketahui memiliki PDB sebesar US$3.000 per kapita. Artinya, rata-rata penghasilan penduduk Indonesia per tahun berkisar Rp25,5 juta. Jika dihitung secara bulanan, pendapatan per kapita penduduk Indonesia setara dengan Rp2,12 juta.
Apabila masyarakat kita dipaksa menyisihkan penghasilan per bulannya tersebut sekitar 50% (Rp1,625 juta), dengan indeks 104 tersebut, mereka bisa mendapatkan mobil murah baru dengan harga sekitar Rp110,5 juta per unit.
Pada sisi lain, pemerintah menargetkan penjualan mobil bisa menembus 1 juta unit paling cepat diraih pada 2013. Dengan kondisi pendapatan per kapita penduduk terendah kedua di Asean, Kementerian Perindustrian tetap optimistis hal tersebut tak akan mengganggu target.
“Pada tahun ini, Gaikindo [Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia] menargetkan penjualan mobil 840.000 unit. Dengan pendapatan per kapita Indonesia saat ini, kami masih optimistis target penjualan mobil sebesar 1 juta unit pada 2013 bisa tercapai,” kata Suprijanto, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi kepada Bisnis hari ini. Oleh: Yusuf Waluyo Jati
Judul: Daya beli masyarakat untuk mobil baru rendah
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Senin, Agustus 08, 2011
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Senin, Agustus 08, 2011
0 comments:
Posting Komentar