Selasa, 06 Desember 2011

Bangun Mobil Murah Pedesaaan, Kemenperin Minta Rp141 M pada RABN 2012

Okezone.com - MEDAN - Kementerian Perindustrian (Kemenperin), mengusulkan anggaran sekitar Rp141 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2012 untuk pengembangan kendaraan angkutan umum murah pedesaaan.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, saat ini, ada dua program yang berjalan paralel yaitu low cost and green car atau mobil penumpang murah dan ramah lingkungan untuk kelas 1.000 cc dan 1.200 cc.

“Dengan komponen utama engine, transmisi, dan axle dibuat di dalam negeri dan melibatkan para prinsipal Multi National Company (MNC),” kata Hidayat di Medan akhir pekan lalu.

Selain itu, lanjut Hidayat, program lainnya yakni mobil angkutan umum murah berbentuk pick up untuk pedesaan. “Sebagai program Pro Rakyat, kelas 700 cc, memanfaatkan semaksimal mungkin komponen di dalam negeri, melibatkan BUMN dan swasta dalam negeri,” ucap Hidayat.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin Budi Darmadi mengatakan, program mobil pedesaan akan dilakukan secara bertahap karena membutuhkan teknologi yang modern. “Ini baru usulan. Kita lihat ada program-program yang butuh pembiayaan. Ini konsep tidak bikin line produsi banyak sekaligus, tapi sedikit dan bertahap,” kata Budi.

Budi memperkirakan, harga dari mobil tersebut adalah sekitar Rp50 juta. “Target pasarnya tergantung demand pasar. Pasar harus simple,” ucapnya.

Budi menambahkan, sejumlah prinsipal kendaraan nasional seperti Tawon dan Gulirkan Energi Alternatif (GEA) sudah bisa memproduksi mobil pedesaan.

Dihubungi terpisah, Ketua Bidang Marketing/Komunikasi Asosiasi Industri Automotif Nusantara (Asia Nusa) Dewa Yuniardi mengaku, pihaknya memang sudah bertemu dengan pemerintah untuk membicarakan program mobil pedesaan. Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan terbaru dari rencana program itu.

“Saya sudah ketemu pemerintah sebelum Lebaran. Tapi itu baru omongan saja. Saya dengar memang bakal ada dana dari pemerintah. Terakhir saya mendengar itu masih digodok. Tapi sampai sekarang masih belum jelas,” kata Dewa.

Kendati demikian, Dewa memastikan, anggota-anggota Asia Nusa siap untuk memproduksi mobil pedesaan. “Prinsipal mobil BUMN itu GEA. Jadi, kemungkinan dana aliran dari pemerintah akan melalui GEA lalu dilanjutkan ke swasta seperti Kancil dan Tawon. Koordinasinya lewat GEA. GEA itu sebagai leader,” ucapnya.

Dewa menilai, dana yang bakal diberikan pemerintah masih kurang. Idealnya, dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut adalah sekitar Rp1,5 triliun. “Tapi itu kan masih dalam tahap awal. Jadi, dana Rp141 miliar boleh saja. Akan terjadi secara bertahap,” jelasnya.

Dewa memperkirakan, harga dari mobil pedesaan itu tidak akan melebihi Rp70 juta per unit. Selain itu, program mobil murah dan mobil pedesaan adalah salah satu cara agar pemerintah bisa merangkul semua prinsipal mobil.

“Pemerintah bingung. Kalau prinsipal yang bukan lokal ngambek, nanti malah tarik investasinya dari Indonesia. Kami hanya bisa berharap dan menghimbau saja, jadi nggak bisa menargetkan apa-apa. Dukungan pemerintah terhadap mobil nasional juga masih kurang,” tutup Dewa. (mrt) (Sandra Karina/Koran SI/rhs)
Okezone.com - MEDAN - Kementerian Perindustrian (Kemenperin), mengusulkan anggaran sekitar Rp141 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2012 untuk pengembangan kendaraan angkutan umum murah pedesaaan.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, saat ini, ada dua program yang berjalan paralel yaitu low cost and green car atau mobil penumpang murah dan ramah lingkungan untuk kelas 1.000 cc dan 1.200 cc.

“Dengan komponen utama engine, transmisi, dan axle dibuat di dalam negeri dan melibatkan para prinsipal Multi National Company (MNC),” kata Hidayat di Medan akhir pekan lalu.

Selain itu, lanjut Hidayat, program lainnya yakni mobil angkutan umum murah berbentuk pick up untuk pedesaan. “Sebagai program Pro Rakyat, kelas 700 cc, memanfaatkan semaksimal mungkin komponen di dalam negeri, melibatkan BUMN dan swasta dalam negeri,” ucap Hidayat.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin Budi Darmadi mengatakan, program mobil pedesaan akan dilakukan secara bertahap karena membutuhkan teknologi yang modern. “Ini baru usulan. Kita lihat ada program-program yang butuh pembiayaan. Ini konsep tidak bikin line produsi banyak sekaligus, tapi sedikit dan bertahap,” kata Budi.

Budi memperkirakan, harga dari mobil tersebut adalah sekitar Rp50 juta. “Target pasarnya tergantung demand pasar. Pasar harus simple,” ucapnya.

Budi menambahkan, sejumlah prinsipal kendaraan nasional seperti Tawon dan Gulirkan Energi Alternatif (GEA) sudah bisa memproduksi mobil pedesaan.

Dihubungi terpisah, Ketua Bidang Marketing/Komunikasi Asosiasi Industri Automotif Nusantara (Asia Nusa) Dewa Yuniardi mengaku, pihaknya memang sudah bertemu dengan pemerintah untuk membicarakan program mobil pedesaan. Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan terbaru dari rencana program itu.

“Saya sudah ketemu pemerintah sebelum Lebaran. Tapi itu baru omongan saja. Saya dengar memang bakal ada dana dari pemerintah. Terakhir saya mendengar itu masih digodok. Tapi sampai sekarang masih belum jelas,” kata Dewa.

Kendati demikian, Dewa memastikan, anggota-anggota Asia Nusa siap untuk memproduksi mobil pedesaan. “Prinsipal mobil BUMN itu GEA. Jadi, kemungkinan dana aliran dari pemerintah akan melalui GEA lalu dilanjutkan ke swasta seperti Kancil dan Tawon. Koordinasinya lewat GEA. GEA itu sebagai leader,” ucapnya.

Dewa menilai, dana yang bakal diberikan pemerintah masih kurang. Idealnya, dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut adalah sekitar Rp1,5 triliun. “Tapi itu kan masih dalam tahap awal. Jadi, dana Rp141 miliar boleh saja. Akan terjadi secara bertahap,” jelasnya.

Dewa memperkirakan, harga dari mobil pedesaan itu tidak akan melebihi Rp70 juta per unit. Selain itu, program mobil murah dan mobil pedesaan adalah salah satu cara agar pemerintah bisa merangkul semua prinsipal mobil.

“Pemerintah bingung. Kalau prinsipal yang bukan lokal ngambek, nanti malah tarik investasinya dari Indonesia. Kami hanya bisa berharap dan menghimbau saja, jadi nggak bisa menargetkan apa-apa. Dukungan pemerintah terhadap mobil nasional juga masih kurang,” tutup Dewa. (mrt) (Sandra Karina/Koran SI/rhs)
thumbnail
Judul: Bangun Mobil Murah Pedesaaan, Kemenperin Minta Rp141 M pada RABN 2012
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Ekonomi, Otomotif :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz